Sukoharjo: Penyebaran penyakit lump skin desease (LSD) di wilayah Sukoharjo makin meluas. Terkait hal itu, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) mulai melakukan pengawasan lalu lintas ternak.
"Jadi setiap ternak sebelum turun dari armada pengangkut langsung kita cek. Yang baru datang kita lakukan penyemprotan desinfektan agar lebih aman," ujar Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, di Sukoharjo, Jumat, 3 Februari 2023.
Dia mengaku telah menemukan dua ekor sapi dari luar Sukoharjo terinfeksi LSD. Tindakan yang dilakukan, yaitu melarang sapi masuk dan dikembalikan ke daerah asal.
Namun, pihaknya masih belum berencana menutup pasar hewan di Sukoharjo. Pasalnya, penyebaran LSD tidak semasif penyakit mulut dan kuku (PMK) dan masih dapat ditangani.
"Terkait pengawasan lalu lintas ternak, kami didukung peternak dan pedagang. Bahkan mereka sendiri yang melaporkan pada petugas kami saat menemukan sapi terinfeksi LSD dari luar. Maka sementara belum ada rencana untuk penutupan pasar hewan karena masih bisa ditangani," imbuhnya.
Sampai saat ini terdapat 111 ekor sapi di Sukoharjo terpapar LSD. Selain memberikan pengobatan pada sapi yang terinfeksi, Dispertan Sukoharjo memvaksin sapi-sapi yang sehat.
"Penyebarannya hampir merata, tapi ada tiga kecamatan yang masih nol kasus. Kalau vaksin, kita sudah dapat jatah 100 dosis dan sudah kita distribusikan semuanya. Sebelumnya kita mengajukan 1.000 dosis, baru dapat itu. Jadi kita mengajukan terus," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.d
Sukoharjo: Penyebaran penyakit
lump skin desease (LSD) di wilayah Sukoharjo makin meluas. Terkait hal itu, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) mulai melakukan pengawasan lalu lintas
ternak.
"Jadi setiap ternak sebelum turun dari armada pengangkut langsung kita cek. Yang baru datang kita lakukan penyemprotan desinfektan agar lebih aman," ujar Kepala Dispertan Sukoharjo, Bagas Windaryanto, di Sukoharjo, Jumat, 3 Februari 2023.
Dia mengaku telah menemukan
dua ekor sapi dari luar Sukoharjo terinfeksi LSD. Tindakan yang dilakukan, yaitu melarang sapi masuk dan dikembalikan ke daerah asal.
Namun, pihaknya masih belum berencana menutup pasar hewan di Sukoharjo. Pasalnya, penyebaran LSD tidak semasif
penyakit mulut dan kuku (PMK) dan masih dapat ditangani.
"Terkait pengawasan lalu lintas ternak, kami didukung peternak dan pedagang. Bahkan mereka sendiri yang melaporkan pada petugas kami saat menemukan sapi terinfeksi LSD dari luar. Maka sementara belum ada rencana untuk penutupan pasar hewan karena masih bisa ditangani," imbuhnya.
Sampai saat ini terdapat 111 ekor sapi di Sukoharjo terpapar LSD. Selain memberikan pengobatan pada sapi yang terinfeksi, Dispertan Sukoharjo memvaksin sapi-sapi yang sehat.
"Penyebarannya hampir merata, tapi ada tiga kecamatan yang masih nol kasus. Kalau vaksin, kita sudah dapat jatah 100 dosis dan sudah kita distribusikan semuanya. Sebelumnya kita mengajukan 1.000 dosis, baru dapat itu. Jadi kita mengajukan terus," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.d Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)