Koordinator Basarnas Pasaman, Dhio Ulwi Finanda, mengatakan kapal nelayan karam pertama terjadi pukul 15.00 WIB dengan tiga orang penumpang kapal itu atau person On Board selamat.
"Ketiganya masing-masing bernama Ipat, Yuda dan Buyunh Zefra selamat dari bencana itu," kata Dhio di Simpang Empat, saat dikonfirmasi.
Baca: BPTD Investigasi KMP Royce 1 Terbakar dalam Pelayaran Merak-Bakauheni |
Dia menjelaskan kapal kedua karam sekitar pukul 17.00 WIB dengan penumpang kapal dua orang. Satu orang bernama Buyung Karung selamat dan satu lagi Nofrizal masih dalam pencarian hingga Senin malam.
Menurutnya kapal itu karam karena dihantam ombak besar saat memasuki Muara Binguang Mandiangin karena cuaca ekstrem saat ini.
Ia menyebut pihaknya memperoleh informasi dari masyarakat tentang kapal karam itu.
Setelah mendapatkan informasi itu maka tim gabungan langsung melakukan pencarian menggunakan boat RIB pada Senin malam dengan menurunkan tujuh orang personil Basarnas bersama tenaga dari TNI Angkatan Laut (Satpol Airud).
"Kita melakukan pencarian malam ini. Mudah-mudahan korban segera ditemukan," jelasnya.
Ia menambahkan saat ini cuaca ekstrem melanda Pasaman Barat sehingga badai dan angin kencang terus terjadi.
"Kepada nelayan diharapkan waspada cuaca ekstrem ini jika saat melaut. Jika cuaca ekstrem sangat rawan kapal dihantam ombak besar atau badai," ungkap Dhio.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id