Sumbar: Pekerja migran diminta berhati-hati dan waspada agar tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terutama melalui perekrutan pekerja ke luar negeri.
"Hindari jebakan perdagangan orang dengan fenomena maraknya kasus perdagangan orang saat ini, terutama melalui perekrutan pekerja migran," kata Kepala Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Rabu, 7 Juni 2023.
Ia mengatakan para pelaku perdagangan orang tidak hanya menyasar orang-orang yang berpendidikan rendah, tapi juga mengarah ke orang berpendidikan tinggi.
Masyarakat harus waspada karena praktik yang dilakukan berupa menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan bantuan pengurusan paspor, memberangkatkan korban dengan visa, dan membekali tiket pulang pergi.
Kemudian, menyelundupkan korban ke negara lain bukan tujuan yang ditawarkan di awal. Lalu, mengikat dengan kontrak kerja dalam bahasa yang tidak dipahami korban serta menempatkan korban di lokasi yang tertutup.
"Itu modus yang sering dilakukan dalam tindak pidana perdagangan orang. Jangan mudah percaya dengan tawaran dari perusahaan penempatan pekerja migran," ujar Agung.
Jika ada masyarakat yang ragu dengan perusahaan penempatan pekerja lain diharapkan segera melapor ke Polres Pasaman Barat melalui call center 110 dengan WhatsApp 082251168184.
Pihaknya juga berharap kerja sama semua pihak termasuk dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam melakukan sinergi program dan kegiatan dalam rangka perlindungan terhadap pekerja migran agar tidak terjebak dalam TPPO.
"Pemberantasan perdagangan orang perlu kita lakukan dari hulu ke hilir. Hal itu harus dimiliki dari penguatan program pencegahan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi dan tidak terjebak dalam perdagangan orang," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Sumbar:
Pekerja migran diminta berhati-hati dan waspada agar tidak menjadi korban tindak pidana perdagangan orang
(TPPO) terutama melalui perekrutan pekerja ke luar negeri.
"Hindari jebakan perdagangan orang dengan fenomena maraknya kasus perdagangan orang saat ini, terutama melalui perekrutan pekerja migran," kata Kepala Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki di Simpang Empat, Rabu, 7 Juni 2023.
Ia mengatakan para pelaku perdagangan orang tidak hanya menyasar orang-orang yang berpendidikan rendah, tapi juga mengarah ke orang berpendidikan tinggi.
Masyarakat harus waspada karena praktik yang dilakukan berupa menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan bantuan pengurusan paspor, memberangkatkan korban dengan visa, dan membekali tiket pulang pergi.
Kemudian, menyelundupkan korban ke negara lain bukan tujuan yang ditawarkan di awal. Lalu, mengikat dengan kontrak kerja dalam bahasa yang tidak dipahami korban serta menempatkan korban di lokasi yang tertutup.
"Itu modus yang sering dilakukan dalam tindak pidana perdagangan orang. Jangan mudah percaya dengan tawaran dari perusahaan penempatan pekerja migran," ujar Agung.
Jika ada masyarakat yang ragu dengan perusahaan penempatan pekerja lain diharapkan segera melapor ke Polres Pasaman Barat melalui
call center 110 dengan WhatsApp 082251168184.
Pihaknya juga berharap kerja sama semua pihak termasuk dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam melakukan sinergi program dan kegiatan dalam rangka perlindungan terhadap pekerja migran agar tidak terjebak dalam TPPO.
"Pemberantasan perdagangan orang perlu kita lakukan dari hulu ke hilir. Hal itu harus dimiliki dari penguatan program pencegahan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi dan tidak terjebak dalam perdagangan orang," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)