Tangerang: Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar operasi bersama dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang untuk mencegah penyeludupan benih bening lobster (BBL).
"Kegiatan ini didasari adanya potensi BBL cukup besar yang dimiliki oleh Indonesia. Secara analisis menyatakan Indonesia memiliki potensi benih lobster sebesar 468 juta benih," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Laksamana Muda Adin Nurawaluddin, Senin, 4 Desember 2023.
Adin menuturkan kasus penyeludupan benih lobster ini marak terjadi melalui modus penyamaran paket berisi BBL melalui koperman yang dikirimkan pengiriman ekspedisi laut, darat, dan udara. Dampaknya Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp30 triliun.
"Untuk negara tujuan penyelundupan BBL ini paling banyak ke Vietnam, di mana negara itu kebutuhan industri budidaya lobsternya terbesar," jelasnya.
Menurut dia berdasarkan pengakuan pelaku penyelundupan, kebutuhan industri lobster di Vietnam kebutuhannya kurang lebih sebesar 600 juta benih.
Sementara untuk menekan kejadian tersebut terulang, pihaknya bersama Vietnam telah bekerja sama dengan mekanisme G to G (government to government) dalam pengembangan industri budi daya BBL.
"Harapannya BBL ini betul-betul distribusinya sesuai dengan legalitas yang ada, tidak melalui bisnis ilegal sehingga dari kebutuhan negara Vietnam yang besar itu bisa maksimal dan sesuai aturan," ungkapnya.
Adin berharap operasi pengawasan ini ke depannya bisa diperluas lagi di bandara-bandara lainnya. Pasalnya melalui bandara kerawanan penyelundupan benih lobster sering terjadi.
"Operasi ini ke depannya bisa diperluas lagi ke Bandara Juanda, Ngurah Rai Bali, dan Lombok. Karena dari bandara ini merupakan sentra dari penangkapan penyelundupan BBL. Mulai dari Lombok, Bali, sepanjang pantai pulau jawa hingga Bengkulu," ungkapnya.
Dalam pelaksanaan operasi gabungan bersama ini telah dibuka secara resmi sejak 1 hingga 30 Desember 2023, yang digelar di Batam dengan unsur TNI/Polri. Selanjutnya pihaknya kembali membuka operasi pengawasan penyelundupan BBL itu di Bandara Soetta sebagai sektor udara dalam kerawanan penyelundupan benih lobster tersebut.
Memperketat Pengawasan Pelabuhan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperketat pengawasan dan pengamanan di tiap-tiap pelabuhan di Indonesia. Hal tersebut bertujuan menjaga sumber daya kelautan dan perikanan khususnya komoditi benih bening lobster (BBL) yang kerap diselundupkan.
"Sejauh ini penyelundup BBL ini mulai dari Merak menuju Bakauheni, terus ke Jambi, Palembang, dan Riau. Itu yang akan kita perketat," beber Adin.
Adin menambahkan, dalam kasus penyelundupan BBL melalui jalur laut yang dilakukan para pelaku, paling banyak tujuan negaranya yakni Vietnam. Di mana, kata Adin, Vietnam dinilai terbesar dalam membutuhkan benih lobster untuk industri budi daya.
"Vietnam jadi tujuan utama untuk penyelundupan BBL, baik itu melalui jalur udara maupun laut. Kalau untuk jalur laut biasanya itu melalui Singapura kemudian ke Vietnam," ungkapnya.
Tangerang: Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar operasi bersama dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang untuk mencegah
penyeludupan benih bening
lobster (BBL).
"Kegiatan ini didasari adanya potensi BBL cukup besar yang dimiliki oleh Indonesia. Secara analisis menyatakan Indonesia memiliki potensi benih lobster sebesar 468 juta benih," kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Dirjen PSDKP) KKP, Laksamana Muda Adin Nurawaluddin, Senin, 4 Desember 2023.
Adin menuturkan kasus penyeludupan benih lobster ini marak terjadi melalui modus penyamaran paket berisi BBL melalui koperman yang dikirimkan pengiriman ekspedisi laut, darat, dan udara. Dampaknya Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp30 triliun.
"Untuk negara tujuan penyelundupan BBL ini paling banyak ke Vietnam, di mana negara itu kebutuhan industri budidaya lobsternya terbesar," jelasnya.
Menurut dia berdasarkan pengakuan pelaku penyelundupan, kebutuhan industri lobster di Vietnam kebutuhannya kurang lebih sebesar 600 juta benih.
Sementara untuk menekan kejadian tersebut terulang, pihaknya bersama Vietnam telah bekerja sama dengan mekanisme G to G (government to government) dalam pengembangan industri budi daya BBL.
"Harapannya BBL ini betul-betul distribusinya sesuai dengan legalitas yang ada, tidak melalui bisnis ilegal sehingga dari kebutuhan negara Vietnam yang besar itu bisa maksimal dan sesuai aturan," ungkapnya.
Adin berharap operasi pengawasan ini ke depannya bisa diperluas lagi di bandara-bandara lainnya. Pasalnya melalui bandara kerawanan penyelundupan benih lobster sering terjadi.
"Operasi ini ke depannya bisa diperluas lagi ke Bandara Juanda, Ngurah Rai Bali, dan Lombok. Karena dari bandara ini merupakan sentra dari penangkapan penyelundupan BBL. Mulai dari Lombok, Bali, sepanjang pantai pulau jawa hingga Bengkulu," ungkapnya.
Dalam pelaksanaan operasi gabungan bersama ini telah dibuka secara resmi sejak 1 hingga 30 Desember 2023, yang digelar di Batam dengan unsur TNI/Polri. Selanjutnya pihaknya kembali membuka operasi pengawasan penyelundupan BBL itu di Bandara Soetta sebagai sektor udara dalam kerawanan penyelundupan benih lobster tersebut.
Memperketat Pengawasan Pelabuhan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperketat pengawasan dan pengamanan di tiap-tiap pelabuhan di Indonesia. Hal tersebut bertujuan menjaga sumber daya kelautan dan perikanan khususnya komoditi benih bening lobster (BBL) yang kerap diselundupkan.
"Sejauh ini penyelundup BBL ini mulai dari Merak menuju Bakauheni, terus ke Jambi, Palembang, dan Riau. Itu yang akan kita perketat," beber Adin.
Adin menambahkan, dalam kasus penyelundupan BBL melalui jalur laut yang dilakukan para pelaku, paling banyak tujuan negaranya yakni Vietnam. Di mana, kata Adin, Vietnam dinilai terbesar dalam membutuhkan benih lobster untuk industri budi daya.
"Vietnam jadi tujuan utama untuk penyelundupan BBL, baik itu melalui jalur udara maupun laut. Kalau untuk jalur laut biasanya itu melalui Singapura kemudian ke Vietnam," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)