anak komodo, Antara Foto/Zabur Karuru
anak komodo, Antara Foto/Zabur Karuru

6 Penyelundup Anak Komodo di Labuan Bajo Ditangkap, Yuk Simak Fakta Seputar Kadal Purba Ini

Putri Purnama Sari • 01 November 2023 11:01
Jakarta: Petugas Gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur, Balai Taman Nasional Komodo, Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK (PPHLHK) Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara dan Kepolisian Resor Manggarai Barat, Karantina Pertanian dan Pelabuhan Penyeberangan Labuan Bajo berhasil menggagalkan aksi penyelundupan terhadap anak komodo, Senin, 30 Oktober 2023.
 
Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud mengatakan anak komodo yang berasal dari Taman Nasional Komodo itu akan diselundupkan ke Bali. Anak komodo itu ditangkap dan dijual oleh lima orang warga Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo. Mereka berlima berinisial S, 33, F, 18, J, 23, MN, 37, dan A, 20.
 
Baca juga: Ngeri! Wanita di Pulau Rinca Digigit Komodo saat Jemur Teri, Alami Perdarahan Berat

Mereka rencananya akan menjual komodo itu kepada seseorang berinisial HR. HR ini lah yang mencoba menyelundupkan komodo dari Pelabuhan ASDP Labuan Bajo. HR berhasil ditangkap polisi pada Senin, 30 Oktober 2023 sedangkan kelima pelaku lainnya ditangkap pada Selasa, 31 Oktober 2023.
 
Anak komodo ini awalnya diselundupkan di dalam kaos kaki yang disimpan di tas ransel. Kemudian, anak komodo itu diselundupkan dalam truk pisang yang hendak menyeberang melalui Pelabuhan penyeberangan ASDP Labuan Bajo menuju Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
Baca juga: Wisatawan Asal Tiongkok Hilang di Long Beach, Taman Nasional Komodo

"Modus penyelundupan dilakukan dengan mengemas anak komodo dalam kaos kaki dengan kondisi mulut dilakban dan dimasukkan dalam tas ransel,” kata Arief.

Penyelundupan anak komodo itu pertama kali diketahui oleh petugas Stasiun Karantina Pertanian (SKP) kelas II Ende Wilayah Kerja Labuan Bajo saat melakukan pengawasan makanan dan hewan pada keberangkatan kapal Ferry di Pelabuhan ASDP Labuan Bajo.

Apa itu komodo?

Komodo adalah salah satu hewan khas yang ada di Indonesia. Menurut pakar arkeologi, komodo sudah ada sejak zaman prasejarah. Diperkirakan sekitar 30 juta tahun lalu. Perkiraan ini semakin kuat setelah ditemukannya fosil hewan dengan susunan rangka yang menyerupai tubuh si kadal raksasa ini.
 
Selain disebut sebagai kadal raksasa, komodo juga dikenal dengan kadal purba terbesar. Komodo merupakan hewan yang populasinya terancam punah, oleh karena itu komodo menjadi hewan yang sangat dilindungi. 
 
Komodo memiliki nama latin Varanus Komodoensis, jika dilihat dari fisiknya untuk komodo jantang punya bobot yang lebih besar dibandingkan dengan komodo betina. Karena badannya yang besar, komodo memiliki pergerakan yang lambat yakni sekitar 8-10 kilometer per jam. Akan tetapi dalam kondisi terancam atau takut, mereka dapat lari hingga kecepatan 18 kilometer per jam.
 
Ada salah satu fakta menarik tentang komodo yakni, komodo betina dapat bereproduksi secara aseksual melalui proses yang disebut partenogenesis. Jika tidak ada jantan, komodo betina masih bisa bertelur. Selain itu, komodo mempunyai indra penciuman yang kuat, komodo diketahui dapat membau sampai jarak 5-11 kilometer. Mereka lebih mengandalkan indera pembau ketimbang penglihatan.

Taman Nasional Komodo

Seperti yang sudah disebutkan di atas, komodo merupakan hewan yang populasinya terancam punah dan harus dilindungi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia membuat taman nasional komodo sebagai tempat untuk melindungi para komodo yang ada di Indonesia.
 
Taman Nasional Komodo didirikan pada tahun 1980. Taman nasional komodo ini terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau Komodo ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
 
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Rani Siga, menjelaskan, di tahun 2022, tercatat populasi komodo sebanyak 3.156 ekor. Jumlah tersebut berkurang 147 ekor dari populasi pada 2021 yakni 3.033 ekor.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan