Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, angkat bicara terkait tidak adanya bonus dari Pemerintah Bandung bagi atlet yang berprestasi di ajang PON XX Papua 2021. Pasalnya atlet asal Kota Bandung berhasil menyumbang 35 emas, 34 perak dan 38 perunggu dan turut membawa kontingen Jabar meraih juara umum PON Papua.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengaku, pemberian bonus atau kadeudeuh merupakan kebijakan dari setiap pemerintah daerah. Termasuk besaran nominal kadeudeuh yang akan diberikan.
"Itu memang diskresi dari kepala daerah walikota atau bupati. Kan Atlet datang dari kota/kabupaten kemudian atlet itu mewakili kota/kabupaten di ajang tertentu. Naik kelas di level Jawa Barat, naik kelas mewakili Indonesia," ujar Emil di Hotel Horizon Bandung, Selasa, 19 Oktober 2021.
Baca: Berprestasi di PON XX Papua, Atlet Kota Bandung Pasrah Tak Dapat Bonus dari Pemkot
Emil mengatakan, hal serupa diberikan Jabar terhadap atlet yang berprestasi di ajang internasional seperti Olimpiade. Hal itu, lanjutnya, merupakan kebijakannya selaku kepala daerah sebagai apresiasi terhadap atlet yang berprestasi.
"Makanya waktu Olimpiade kan bukan level provinsi tapi kan Widya Cantika kita kasih, Sinisuka Ginting kita kasih walau dilevel pusat juga dikasih, pulang juga dikasih," ungkap Emil.
Sebelumnya, Pemkot Bandung belum membahas terkait bonus yang akan diberikan kepada atlet yang berprestasi mewakili Jabar di aiang PON Papua. Pemkot Bandung menyebutkan tidak memiliki anggaran dan meminta Pemprov Jabar untuk memberikan bonus langsung.
"Belum kami bahas. Anggarannya juga enggak ada di APBD 2021. Entah kalau di 2022. Wallahu alam," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Senin, 18 Oktober 2021.
Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, angkat bicara terkait tidak adanya bonus dari Pemerintah Bandung bagi atlet yang berprestasi di ajang PON XX Papua 2021. Pasalnya atlet asal Kota Bandung berhasil menyumbang 35 emas, 34 perak dan 38 perunggu dan turut membawa kontingen Jabar meraih juara umum PON Papua.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengaku, pemberian bonus atau
kadeudeuh merupakan kebijakan dari setiap pemerintah daerah. Termasuk besaran nominal
kadeudeuh yang akan diberikan.
"Itu memang diskresi dari kepala daerah walikota atau bupati. Kan Atlet datang dari kota/kabupaten kemudian atlet itu mewakili kota/kabupaten di ajang tertentu. Naik kelas di level Jawa Barat, naik kelas mewakili Indonesia," ujar Emil di Hotel Horizon Bandung, Selasa, 19 Oktober 2021.
Baca: Berprestasi di PON XX Papua, Atlet Kota Bandung Pasrah Tak Dapat Bonus dari Pemkot
Emil mengatakan, hal serupa diberikan Jabar terhadap atlet yang berprestasi di ajang internasional seperti Olimpiade. Hal itu, lanjutnya, merupakan kebijakannya selaku kepala daerah sebagai apresiasi terhadap atlet yang berprestasi.
"Makanya waktu Olimpiade kan bukan level provinsi tapi kan Widya Cantika kita kasih, Sinisuka Ginting kita kasih walau dilevel pusat juga dikasih, pulang juga dikasih," ungkap Emil.
Sebelumnya, Pemkot Bandung belum membahas terkait bonus yang akan diberikan kepada atlet yang berprestasi mewakili Jabar di aiang PON Papua. Pemkot Bandung menyebutkan tidak memiliki anggaran dan meminta Pemprov Jabar untuk memberikan bonus langsung.
"Belum kami bahas. Anggarannya juga enggak ada di APBD 2021. Entah kalau di 2022. Wallahu alam," ujar Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Senin, 18 Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)