Jepara: Para relawan tenaga kesehatan (nakes) di lokasi isolasi terpadu pasien covid-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dilatih menjadi vaksinator. Pasalnya, tiga tempat isolasi di daerah tersebut telah kosong.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Muh Ali, mengatakan pelatihan untuk menjadi vaksinator mulai diberikan kepada relawan nakes pekan ini.
“Jadi nanti relawan-relawan nakes yang di tempat-tempat isolasi kami berdayakan untuk vaksinasi,” ujar Muh Ali saat dihubungi Medcom.id, Sabtu, 24 Juli 2021.
Langkah menyiapkan relawan nakes jadi petugas vaksinasi lantaran saat ini minat masyarakat untuk divaksin sangat tinggi. Akibatnya, petugas vaksinasi di puskesmas kewalahan.
Baca: Kalbar Dapat Bantuan Oksigen dari India dan Malaysia
Vaksinasi di tiap Puskesmas dalam sehari pun dibatasi. “Kalau tidak nanti nakes malah ambruk (jatuh sakit) semua,” tutur Muh Ali.
Antusias warga Jepara untuk divaksin cukup tinggi. Bahkan, butuh waktu sepekan menunggu jadwal pemberian vaksin setelah mendaftar.
“Ya, karena minat masyarakat sekarang ini tinggi jadi harus antre. Tenaga di puskesmas kan terbatas,” ucap Muh Ali.
Jepara: Para relawan tenaga kesehatan (nakes) di lokasi isolasi terpadu
pasien covid-19 di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, dilatih menjadi vaksinator. Pasalnya, tiga tempat isolasi di daerah tersebut telah kosong.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Muh Ali, mengatakan pelatihan untuk menjadi vaksinator mulai diberikan kepada relawan nakes pekan ini.
“Jadi nanti relawan-relawan nakes yang di tempat-tempat isolasi kami berdayakan untuk vaksinasi,” ujar Muh Ali saat dihubungi Medcom.id, Sabtu, 24 Juli 2021.
Langkah menyiapkan relawan nakes jadi petugas vaksinasi lantaran saat ini minat masyarakat untuk divaksin sangat tinggi. Akibatnya, petugas vaksinasi di puskesmas kewalahan.
Baca:
Kalbar Dapat Bantuan Oksigen dari India dan Malaysia
Vaksinasi di tiap Puskesmas dalam sehari pun dibatasi. “Kalau tidak nanti nakes malah ambruk (jatuh sakit) semua,” tutur Muh Ali.
Antusias warga Jepara untuk divaksin cukup tinggi. Bahkan, butuh waktu sepekan menunggu jadwal pemberian vaksin setelah mendaftar.
“Ya, karena minat masyarakat sekarang ini tinggi jadi harus antre. Tenaga di puskesmas kan terbatas,” ucap Muh Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)