Aceh Barat: Seorang santri pondok pesantren Serambi Aceh, Muhammad Irvani, 17, Desa Meunasah Rayeuk, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, hanyut terbawa arus krueng (sungai) Meureubo. Korban ditemukan meninggal.
Koordinator Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Kismar Turangga, mengatakan jenazah hanyut pada Jumat 1 Oktober 2021. Korban ditemukan pada 2 Oktober 2021, sekitar pukul 17.20 WIB.
"Alhamdulillah karena ada bantuan dari masyarakat jenazah sekarang sudah kita temukan. karena melihat situasi dan kondisi air saat ini tidak mungkin kami menggunakan kompresor," kata Kismar, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Baca: Polisi Ungkap Kasus Penimbunan Solar Subsidi di Padang
Kismar menuturkan, saat ditemukan jenazah korban tersangkut di pohon yang tumbang. Jarak korban ke TKP sekitar lebih kurang 300 meter dengan kedalaman sungai sekitar 10 meter.
"Tim gabungan sempat melakukan pencarian korban hingga sore menjelang magrib kemarin, namun tidak membuahkan hasil. Pencarian akhirnya kembali dilanjutkan pagi tadi sampai akhirnya korban ditemukan," ujarnya.
Kismar menjelaskan, pihaknya sempat mengalami kendala karena intensitas debit air sungai sangat tinggi dan deras, dan berwarna kuning keruh. Jarak antara pesantren dan sungai sekitar 100 meter.
"Jenazah sudah dibawa ke pesantren. Soal jenazah akan dikebumikan dimana itu, nanti berdasarkan hasil mufakat antara pimpinan pesantren dan keluarga," jelasnya.
Aceh Barat: Seorang santri pondok pesantren Serambi Aceh, Muhammad Irvani, 17, Desa Meunasah Rayeuk, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, hanyut terbawa arus krueng (sungai) Meureubo. Korban ditemukan meninggal.
Koordinator Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Kismar Turangga, mengatakan jenazah hanyut pada Jumat 1 Oktober 2021. Korban ditemukan pada 2 Oktober 2021, sekitar pukul 17.20 WIB.
"Alhamdulillah karena ada bantuan dari masyarakat jenazah sekarang sudah kita temukan. karena melihat situasi dan kondisi air saat ini tidak mungkin kami menggunakan kompresor," kata Kismar, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Baca: Polisi Ungkap Kasus Penimbunan Solar Subsidi di Padang
Kismar menuturkan, saat ditemukan jenazah korban tersangkut di pohon yang tumbang. Jarak korban ke TKP sekitar lebih kurang 300 meter dengan kedalaman sungai sekitar 10 meter.
"Tim gabungan sempat melakukan pencarian korban hingga sore menjelang magrib kemarin, namun tidak membuahkan hasil. Pencarian akhirnya kembali dilanjutkan pagi tadi sampai akhirnya korban ditemukan," ujarnya.
Kismar menjelaskan, pihaknya sempat mengalami kendala karena intensitas debit air sungai sangat tinggi dan deras, dan berwarna kuning keruh. Jarak antara pesantren dan sungai sekitar 100 meter.
"Jenazah sudah dibawa ke pesantren. Soal jenazah akan dikebumikan dimana itu, nanti berdasarkan hasil mufakat antara pimpinan pesantren dan keluarga," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)