Malang: Kota Malang, Jawa Timur, dipercaya menjadi salah satu pilar penyangga kawasan pariwisata prioritas nasional di Jawa Timur, yakni Bromo Tengger Semeru (BTS). Pemkot Malang kini tengah menyusun perencanaan tata ruang (master plan) untuk kota cerdas atau smart city.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, konsep smart city perlu dihadirkan di berbagai komponen. Basisnya tidak terpaku pada digitalisasi semata, namun juga konektivitas data yang mudah dan transparan.
“Semua area smart city itu kita membuat wadah. Ada smart governance, smart economy, smart branding, smart living, smart society, dan smart environment,” katanya, Rabu, 22 September 2021.
Sutiaji menyebut perencanaan smart city harus didukung sinergi bersama tiga daerah di Malang Raya. Ia mengajak seluruh komponen untuk terlibat bersama membangun pilar penopang kawasan wisata prioritas nasional.
Baca juga: 6 Wilayah di Sulsel Masih PPKM Level 3
“Tidak ada yang sulit asal punya komitmen tinggi dan konsisten untuk terus maju. Sesungguhnya hal ini membantu serta memudahkan cara kerja kita dalam mengevaluasi karena semua sudah by sistem,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang, Nurwidianto, memastikan mendukung terwujudnya smart city di Kota Malang.
"Kota Malang memiliki peran penting untuk mengembangkan kawasan Bromo Tengger Semeru. Karena itu Kominfo mendukung rencana smart city itu," ujarnya.
Ia menambahkan dukungan berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif. Kota Malang dinilai memiliki potensi sumber daya manusia untuk menunjang Kawasan Ekonomi Kreatif, Kawasan Wisata Herritage Kayutangan, rencana pengembangan terminal menuju BTS di Madyopuro, hingga pengembangan UMKM binaan Diskopindag yang sejalan dengan konsep smart economy.
Malang: Kota Malang, Jawa Timur, dipercaya menjadi salah satu pilar penyangga kawasan pariwisata prioritas nasional di Jawa Timur, yakni
Bromo Tengger Semeru (BTS). Pemkot Malang kini tengah menyusun perencanaan tata ruang (master plan) untuk kota cerdas atau smart city.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, konsep smart city perlu dihadirkan di berbagai komponen. Basisnya tidak terpaku pada digitalisasi semata, namun juga konektivitas data yang mudah dan transparan.
“Semua area smart city itu kita membuat wadah. Ada smart governance, smart economy, smart branding, smart living, smart society, dan smart environment,” katanya, Rabu, 22 September 2021.
Sutiaji menyebut perencanaan smart city harus didukung sinergi bersama tiga daerah di Malang Raya. Ia mengajak seluruh komponen untuk terlibat bersama membangun pilar penopang kawasan wisata prioritas nasional.
Baca juga:
6 Wilayah di Sulsel Masih PPKM Level 3
“Tidak ada yang sulit asal punya komitmen tinggi dan konsisten untuk terus maju. Sesungguhnya hal ini membantu serta memudahkan cara kerja kita dalam mengevaluasi karena semua sudah by sistem,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang, Nurwidianto, memastikan mendukung terwujudnya smart city di Kota Malang.
"Kota Malang memiliki peran penting untuk mengembangkan kawasan Bromo Tengger Semeru. Karena itu Kominfo mendukung rencana smart city itu," ujarnya.
Ia menambahkan dukungan berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif. Kota Malang dinilai memiliki potensi sumber daya manusia untuk menunjang Kawasan Ekonomi Kreatif, Kawasan Wisata Herritage Kayutangan, rencana pengembangan terminal menuju BTS di Madyopuro, hingga pengembangan UMKM binaan Diskopindag yang sejalan dengan konsep smart economy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)