Jayapura: Sebanyak 359 orang yang sebagian besar penduduk Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, memilih mengungsi ke gereja setelah terjadi penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan ratusan warga itu memilih mengungsi karena ketakutan ada aksi penembakan.
"Memang benar ada warga yang mengungsi dan anggota Polres Intan Jaya sudah mendatangi gereja yang menjadi tempat pengungsian," katanya, Selasa, 9 Februari 2021.
Bahkan, salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya mengakui dirinya bersama warga mengamankan diri karena merasa takut dengan teror yang dilakukan KKB .
Baca juga: DIY Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk Sepekan ke Depan
"Kami ingin hidup aman seperti saudara-saudara kami yang ada di daerah lain di Papua dan kami mendukung kehadiran TNI-Polri karena sejak KKB berada di sekitar kampung, warga senantiasa merasa ketakutan," kata Kamal, mengutip pernyataan salah satu warga yang mengungsi, Tomas.
Senin petang, 8 Februari 2021, anggota KKB berpura-pura hendak menjual minyak tanah menembak Ramli, pemilik kios saat istri korban akan mengambilkan jeriken yang akan digunakan mengisi minyak tanah.
Akibatnya korban mengalami luka tembak dan pada Selasa, 9 Februari 2021, dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan intensif di RSUD Timika.
Jayapura: Sebanyak 359 orang yang sebagian besar penduduk Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Papua, memilih
mengungsi ke gereja setelah terjadi penembakan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan ratusan warga itu memilih mengungsi karena ketakutan ada aksi penembakan.
"Memang benar ada warga yang mengungsi dan anggota Polres Intan Jaya sudah mendatangi gereja yang menjadi tempat pengungsian," katanya, Selasa, 9 Februari 2021.
Bahkan, salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya mengakui dirinya bersama warga mengamankan diri karena merasa takut dengan teror yang dilakukan KKB .
Baca juga:
DIY Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk Sepekan ke Depan
"Kami ingin hidup aman seperti saudara-saudara kami yang ada di daerah lain di Papua dan kami mendukung kehadiran TNI-Polri karena sejak KKB berada di sekitar kampung, warga senantiasa merasa ketakutan," kata Kamal, mengutip pernyataan salah satu warga yang mengungsi, Tomas.
Senin petang, 8 Februari 2021, anggota KKB berpura-pura hendak menjual minyak tanah menembak Ramli, pemilik kios saat istri korban akan mengambilkan jeriken yang akan digunakan mengisi minyak tanah.
Akibatnya korban mengalami luka tembak dan pada Selasa, 9 Februari 2021, dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan intensif di RSUD Timika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)