Jelang Musim Hujan, 3 Desa di Kuningan Justru Kekeringan
Antara • 02 Oktober 2020 20:02
Kuningan: Sejumlah desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mulai mengalami kekurangan air bersih. Distribusi air bersih pun dilakukan untuk warga yang membutuhkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, menjelaskan saat ini ada tiga desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan, mengalami krisis air bersih. Masing-masing Desa Cileuya di Kecamatan Cimahi serta Desa Sukasari dan Cihanjaro di Kecamatan Karangkancana.
"Ada 762 kepala keluarga (KK) yang terdampak," ungkap Indra, Jumat, 2 Oktober 2020.
Baca juga: Aliran Kali Blencong Bekasi Tertutup Sampah
Kekurangan air bersih, menurut Indra, sudah terjadi sejak September 2020. Penyebabnya karena kemarau yang berdampak pada mengeringnya sumur atau mata air yang ada di sekitar lingkungan warga.
"Kami juga sudah mendistribusikan bantuan air bersih secara rutin," ungkap Indra.
Untuk Desa Cileuya dan Desa Sukasari, bantuan air bersih yang sudah didistribusikan mencapai 15 ribu liter. Sedangkan untuk Desa Cihanjaro sudah mencapai 20 ribu liter.
Sementara itu berdasarkan catatan 2019, sedikitnya ada 19 desa yang mengalami kekurangan air bersih di Kabupaten Kuningan. Dari data Pusdalops BPBD Kabupaten Kuningan, 19 desa tersebut diantaranya Desa Cihanjaro, Simpayjaya, Sukasari, Segong, Cileuya, Cimahi, Jambugeulis, Baok, Ciwaru, Partawangunan, Kalimanggis Wetan, Kertawana, Legok, Cibulan, Cihideung Girang, Mekarjaya, Bendungan, Cipedes, dan Sukarasa.
Kuningan: Sejumlah desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mulai mengalami
kekurangan air bersih. Distribusi air bersih pun dilakukan untuk warga yang membutuhkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, menjelaskan saat ini ada tiga desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan, mengalami krisis air bersih. Masing-masing Desa Cileuya di Kecamatan Cimahi serta Desa Sukasari dan Cihanjaro di Kecamatan Karangkancana.
"Ada 762 kepala keluarga (KK) yang terdampak," ungkap Indra, Jumat, 2 Oktober 2020.
Baca juga:
Aliran Kali Blencong Bekasi Tertutup Sampah
Kekurangan air bersih, menurut Indra, sudah terjadi sejak September 2020. Penyebabnya karena kemarau yang berdampak pada mengeringnya sumur atau mata air yang ada di sekitar lingkungan warga.
"Kami juga sudah mendistribusikan bantuan air bersih secara rutin," ungkap Indra.