Malang: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengaku beberapa kali dihubungi oleh seseorang yang mengaku-ngaku sebagai korban pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Oknum tersebut mengubunginya melalui pesan Whatsapp (WA) secara langsung.
"Ada memang. Ada yang bilang luka berat katanya, patah tulang, dan lain-lain. Gimana ini pak, gimana ini pak. Ternyata hoaks ya," katanya Jumat, 21 Oktober 2022.
Wiyanto menerangkan, oknum tersebut menghubungi dirinya saat masa tanggap darurat tragedi Kanjuruhan. Namun, karena saat ini masa tanggap darurat telah berakhir, diakuinya sudah tidak ada lagi orang yang mengaku-ngaku sebagai korban.
"Tanggap darurat ini kan sudah lewat, sudah selesai, kayaknya sih enggak mungkin ya untuk mengaku-ngaku seperti itu. Dulu ada beberapa, sekarang sudah enggak ada," bebernya.
Berdasarkan Surat Keputusan Pemkab Malang Nomor 188.45/618/KEP/35.07.013/2022 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Sosial di Kabupaten Malang, masa tanggap darurat terkait tragedi Kanjuruhan ditetapkan pada 2-8 Oktober 2022.
"Tapi akhirnya juga enggak berani kok mereka. Cuma WA-WA saja. Saya tanya KTP nya mana gitu sudah langsung berhenti dianya. Tapi enggak ada masalah itu orang iseng saja. Bukan Aremania. Aremania semua baik kok," imbuhnya.
Sementara itu, per hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022, total jumlah korban tragedi Kanjuruhan ada sebanyak 794 orang. Rinciannya, korban luka ringan 586 orang, luka sedang 50 orang, luka berat 24 orang dan meninggal dunia 134 orang.
"Masih dirawat inap enam orang. Kalau yang rawat jalan totalnya itu 654 orang. Pasien yang di RSSA empat orang, dua orang masih dirawat di ICU, jadi masih dalam pantauan. Di RSUD Kanjuruhan ada dua orang di ruang biasa," ujarnya.
Sebanyak 134 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Malang: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengaku beberapa kali dihubungi oleh seseorang yang mengaku-ngaku sebagai korban pada tragedi di
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Oknum tersebut mengubunginya melalui pesan Whatsapp (WA) secara langsung.
"Ada memang. Ada yang bilang luka berat katanya, patah tulang, dan lain-lain. Gimana ini pak, gimana ini pak. Ternyata hoaks ya," katanya Jumat, 21 Oktober 2022.
Wiyanto menerangkan, oknum tersebut menghubungi dirinya saat masa tanggap darurat tragedi Kanjuruhan. Namun, karena saat ini masa tanggap darurat telah berakhir, diakuinya sudah tidak ada lagi orang yang
mengaku-ngaku sebagai korban.
"Tanggap darurat ini kan sudah lewat, sudah selesai, kayaknya sih enggak mungkin ya untuk mengaku-ngaku seperti itu. Dulu ada beberapa, sekarang sudah enggak ada," bebernya.
Berdasarkan Surat Keputusan Pemkab Malang Nomor 188.45/618/KEP/35.07.013/2022 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Sosial di Kabupaten Malang, masa tanggap darurat terkait tragedi Kanjuruhan ditetapkan pada 2-8 Oktober 2022.
"Tapi akhirnya juga enggak berani kok mereka. Cuma WA-WA saja. Saya tanya KTP nya mana gitu sudah langsung berhenti dianya. Tapi enggak ada masalah itu orang iseng saja. Bukan Aremania. Aremania semua baik kok," imbuhnya.
Sementara itu, per hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022, total jumlah korban tragedi Kanjuruhan ada sebanyak 794 orang. Rinciannya, korban luka ringan 586 orang, luka sedang 50 orang, luka berat 24 orang dan meninggal dunia 134 orang.
"Masih
dirawat inap enam orang. Kalau yang rawat jalan totalnya itu 654 orang. Pasien yang di RSSA empat orang, dua orang masih dirawat di ICU, jadi masih dalam pantauan. Di RSUD Kanjuruhan ada dua orang di ruang biasa," ujarnya.
Sebanyak 134 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)