Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, di kantor Arema FC 'Kandang Singa', Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 21 Oktober 2022.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, di kantor Arema FC 'Kandang Singa', Kota Malang, Jawa Timur, Jumat 21 Oktober 2022.

Komnas HAM Sebut Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan

Daviq Umar Al Faruq • 21 Oktober 2022 19:07
Malang: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan tembakan gas air mata merupakan penyebab utama terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Pada tragedi kemanusiaan itu, 134 orang tewas.
 
"Sampai saat ini, kesimpulan kami, gas air mata adalah penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 Oktober 2022.
 
Kesimpulan itu, diakui Anam, telah didukung dengan adanya sejumlah bukti yang telah dikantongi Komnas HAM. Sehingga ia meminta kepada masyarakat, terutama suporter Arema FC, Aremania, tidak merasa resah terkait penyebab tragedi Kanjuruhan.

"Spektrum itu yang kami lihat. Jadi ini biar tidak resah semuanya. Gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton. Apakah Komnas HAM punya datanya, punya dokumentasinya, kami punya," tegasnya.
 
Anam mengaku, pihaknya telah memiliki rekaman video yang menggambarkan posisi penembakan gas air mata hingga proses kematian korban. Video tersebut didapatkan dari salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi itu.
 
Baca juga: Mahfud MD Terima Hasil Penelitian Kandungan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

"Kami punya video kunci, terkait itu yang bisa menggambarkan posisi gas air mata sampai proses kematian, yang videonya diambil dari korban. Korban yang meninggal, (ini) clear bagi kami," imbuhnya.
 
Data-data yang telah dikumpulkam Komnas HAM tersebut nantinya akan dijadikan rekomendasi bagi seluruh pihak yang membutuhkan. Saat ini, Komnas HAM juga sedang menelusuri regulasi dengan meminta keterangan dari PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) termasuk penyelenggara.
 
"Nanti kalau sudah selesai, direkomendasikan ke siapapun, para pihak, kalau memang FIFA memang penting untuk kita rekomendasikan, kita rekomendasikan ke FIFA," ujarnya.
 
Sebanyak 134 orang meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Pada Tragedi Stadion Kanjuruhan ini, ratusan orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dan sebagian diantaranya dirawat di rumah sakit.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan