Bogor: Gelombang unjuk rasa mahasiswa kembali terjadi hari ini. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, menggelar unjuk rasa di samping Istana Bogor atau hanya berjarak 100 meter dari pintu satu Istana Bogor.
Pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa mulai berdatangan di depan gedung BKPP Provinsi Jawa Barat. Aksi mereka hanya berjarak 100 meter dengan Istana Bogor yang tertahan oleh blokade pagar berduri pihak kepolisian.
Diketahui ada sembilan tuntutan yang diinginkan mahasiswa. Pertama, menuntut pemerintah menurunkan harga bahan pokok. Kedua, menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk mengembangkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai solusi untuk kelangkaan minyak goreng dengan menggunakan program subsidi.
Baca: Ribuan Mahasiswa Malang Geruduk DPRD Tolak Masa Perpanjangan Presiden
Kemudian keempat, menuntut pemerintah untuk penyebaran merata pangan di setiap daerah. Kelima, menuntut dan menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Keenam, mendesak Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas pejabat pejabat publik atau elit politik yang mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden karena telah membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.
Ketujuh, mendesak Presiden untuk mengevaluasi kebijakan terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen.
Delapan, mendesak presiden untuk tidak memprioritaskan pembangunan ibu kota baru negara dan fokus pada pemulihan serta percepatan perekonomian pascapandemi dan permintaan pemerintah untuk tidak terus memperbesar utang negara.
Bogor: Gelombang
unjuk rasa mahasiswa kembali terjadi hari ini. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bogor, menggelar unjuk rasa di samping Istana Bogor atau hanya berjarak 100 meter dari pintu satu Istana Bogor.
Pantauan di lokasi, ratusan mahasiswa mulai berdatangan di depan gedung BKPP Provinsi Jawa Barat. Aksi mereka hanya berjarak 100 meter dengan Istana Bogor yang tertahan oleh blokade pagar berduri pihak kepolisian.
Diketahui ada sembilan tuntutan yang diinginkan mahasiswa. Pertama, menuntut pemerintah menurunkan harga bahan pokok. Kedua, menuntut pemerintah untuk mengusut tuntas mafia minyak goreng.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk mengembangkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai solusi untuk kelangkaan minyak goreng dengan menggunakan program subsidi.
Baca: Ribuan Mahasiswa Malang Geruduk DPRD Tolak Masa Perpanjangan Presiden
Kemudian keempat, menuntut pemerintah untuk penyebaran merata pangan di setiap daerah. Kelima, menuntut dan menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Keenam, mendesak Presiden Joko Widodo untuk menindak tegas pejabat pejabat publik atau elit politik yang mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden karena telah membuat kegaduhan di kalangan masyarakat.
Ketujuh, mendesak Presiden untuk mengevaluasi kebijakan terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen.
Delapan, mendesak presiden untuk tidak memprioritaskan pembangunan ibu kota baru negara dan fokus pada pemulihan serta percepatan perekonomian pascapandemi dan permintaan pemerintah untuk tidak terus memperbesar utang negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)