ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Populer Daerah: 13 Bayi Alami Gagal Ginjal Akut Meninggal Hingga Penyekapan ART di Cimahi

Nur Azizah • 31 Oktober 2022 08:38
Bandar Lampung: Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana, mengonfirmasi bayi 13 bulan yang mengalami gagal ginjal asal Bandar Lampung dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan secara intensif selama delapan hari di RSUD Abdul Moeloek.
 
"Bayi 13 bulan ini adalah pasien dengan kasus gagal ginjal pertama di Lampung. Pasien sudah meninggal setelah dirawat 8 hari. Meninggalnya pada 28 Oktober," katanya, Minggu, 30 Oktober 2022.
 
Dia menjelaskan jika bayi tersebut sempat mengeluarkan urine setelah dilakukan tindakan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) atau cuci darah. Namun, kondisinya terus mengalami penurunan.
 
Baca: 2 Anak Mengalami Gagal Ginjal di Bangka Belitung Meninggal
 
"Kemarin setelah dilakukan CAPD ada respons baik dan sudah keluar urinenya. Tapi kondisinya terus menurun hingga dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
 
Hingga kini tercatat RSUDAM sudah merawat tiga pasien bayi yang alami gagal ginjal di Lampung. Namun, ketiganya meninggal secara bertahap.
 
"Sampai saat ini sudah ada tiga kasus gagal ginjal di Lampung dan semua meninggal dunia. Sekarang di RSUD Abdul Moeloek sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat," katanya.
 
Dia mengajak masyarakat untuk memperhatikan anaknya yang tengah alami penurunan kesehatan agar bisa segera dibawa ke tempat pusat kesehatan atau rumah sakit.
 
"Bisa langsung dibawa sehingga dapat penanganan dokter. Jangan asal kasih obat harus sesuai anjuran dokter," ujarnya.

Artikel terkait bayi gagal ginjal akut di Lampung meninggal menjadi berita paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. Berita lain yang juga banyak dibaca terkait pemburuan geng motor di Sukabumi.
 
Sukabumi: Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi Kota bersama Polsek Sukaraja memburu anggota geng motor pelaku pengeroyokan seorang pemuda Cecep, 20,  hingga tewas di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Minggu, sekitar pukul 01.00 WIB. 
 
"Personel Satreskrim Polres Sukabumi Kota dan Polsek Sukaraja sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kasus penganiayaan hingga tewas ini dan tengah melakukan pengejaran terhadap terduga pelakunya," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin di Sukabumi, Minggu, 30 Oktober 2022. 
 
Menurut Zainal, korban yang merupakan warga Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi itu sempat mendapatkan perawatan intensif dari tim medis RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Namun karena luka yang dialaminya cukup parah nyawanya tak tertolong hingga menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit sekitar pukul 10.30 WIB pada Minggu pagi tadi. 
 
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, aksi pengeroyokan tersebut berawal saat korban bersama dua rekannya yakni Aryanata Dimanggala, 17, dan Muhamad Rizki, 17, berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor menuju wilayah Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi dari arah Kota Sukabumi sekitar pukul 01.00 WIB. 
 
Baca: Polisi Tangkap Dua Pelaku Pengeroyokan Satpam Komplek di Bandung
 
Saat melintas SPBU Ciaul, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi mereka berpapasan dengan gerombolan bersepeda motor yang diduga anggota geng motor yang kemudian dikejarnya. Korban dan rekannya berusaha melarikan diri, namun nahas saat masuk wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi mereka terkejar dan sepeda motornya ditendang pelaku hingga terjatuh. 
 
Kedua rekan korban langsung bangkit dan lari ke permukiman warga. Namun sayangnya Cecep tidak berhasil melarikan diri dan akhirnya menjadi bulan-bulanan gerombolan bersepeda motor itu hingga tidak sadarkan diri. 
 
Aryanata dan Rizki baru berani keluar dari tempat persembunyiannya sekitar setengah jam kemudian dan melihat rekannya yakni Cecep tengah di bantu warga untuk dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH. 
 
"Ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi dan berharap bisa segera tertangkap. Sementara untuk motif para tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban masih dalam pengembangan," tambahnya. 
 
Zainal meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada Polres Sukabumi Kota. Jika warga ada yang mengetahui atau melihat kejadian itu dan mengenali pelakunya untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. 
 
Ia pun mengimbau warga yang bepergian pada malam dan menggunakan sepeda motor khususnya pada malam hari untuk selalu waspada dan berhati-hati. Jika melihat adanya kelompok atau gerombolan orang yang mencurigakan untuk segera menghubungi pihak kepolisian. 
 
Berita lain yang juga paling banyak dibaca terkait penyekapan ART di Cimahi.
 
Bandung: Polres Cimahi menangkap dua terduga pelaku penyekapan dan tindakan kekerasan terhadap asiaten rumah tangga (ART) Rohimah, 29. Dua orang tersebut merupakan pasangan suami istri (pasutri) yang memperkerjakan Rohimah sebagai ART di rumahnya, Bukit Permata, blok G1 No. 29 RT 04/RW 22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
 
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKBP Rizka Fadilla mengatakan, dua pelaku berinisial J, 29, dan L, 28, yang merupakan majikan Rohimah. Pasutri tersebut kini telah ditahan di Mapolres Cimahi untuk dimintai keterangan adanya laporan dari warga terkait penyekapan dan tindak kekerasan yang mengakibatkan Rohimah mengalami luka hampir di sekujur badannya.
 
"Terduga pelaku juga masyarakat dibantu petugas bergerak cepat untuk mengamankan yang bersangkutan," ujar Rizka kepada awak media di Mapolres Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Minggu, 30 Oktobet 2022.
 
Rizka menuturkan, kedua diduga pelaku tersebut ditangkap setelah mendapatkan keterangan dari saksi serta alat bukti yang disita di tempat kejadian. Korban, lanjutnya, diduga kuat disiksa oleh pasutri tersebut sehingga mendapatkan luka lebam terutama di kedua matanya.
 
Baca: Sering Disiksa Majikan, ART di Bandung Barat Dievakuasi Warga
 
"Kemungkinan terduga pelakunya saat ini mengerucut ke dua orang (majikan korban). Pastinya penyidik memerlukan tahapan pemeriksaan dan nanti rilis resmi akan disampaikan dalam waktu dekat," bebernya.
 
Sementara itu, saat ini korban tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Sartika Asih. Korban yang merupakan warga Limbangan, Garut, telah ditemani oleh keluarganya yang tiba di Mapolres Cimahi pada Sabtu, 29 Oktober, malam kemarin.
 
"Berdasarkan kondisinya ada luka yang nampak serius secara jelas di sekujur tubuh korban. Tentunya berdasarkan hasil visum yang akan dilakukan oleh pihak rumah sakit," ungkapnya.
 
Berita selengkapnya baca di sini
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan