Salah satu sudut lokasi di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kualanamu terus dikembangkan menjadi bandara penghubung ke sejumlah wilayah di Indonesia dan internasional. ANTARA/Ahmad Wijaya
Salah satu sudut lokasi di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kualanamu terus dikembangkan menjadi bandara penghubung ke sejumlah wilayah di Indonesia dan internasional. ANTARA/Ahmad Wijaya

Bandara Kualanamu Layak jadi Penghubung Indonesia wilayah Barat

Antara • 20 September 2022 12:27
Medan: Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara layak menjadi penghubung untuk lokasi penerbangan ke berbagai wilayah Nusantara hingga internasional terutama ke sejumlah negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
 
"Dilihat dari letak geografis yang berada di ujung barat wilayah Indonesia, Kualanamu layak menjadi penghubung untuk penerbangan domestik dan internasional," kata Presiden Direktur Angkasa Pura Aviasi Ahmad Rifai di Medan, Sumatra Utara, Selasa, 20 September 2022.
 
Rifai mengatakan, Medan sebagai kota terbesar keempat di Indonesia, dan Sumatra Utara saat ini menjadi daerah yang sangat berkembang perekonomiannya serta memiliki potensi pariwisata, perkebunan, industri, dan investasi yang sangat potensial sehingga keberadaan Kualanamu menjadi bandara yang strategis dan penting untuk angkutan penumpang, jasa, dan barang.

Sementara dilihat dari sisi internasional, Bandara Kualanamu letaknya juga strategis sebagai penghubung untuk penerbangan ke sejumlah negara Asia seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
 
Baca juga: Polda Sumut Sita 7 Gedung Milik Bos Judi Online

"Kualanamu bisa menjadi bandara penghubung untuk negara-negara tersebut dan secara historis memang ada," ucapnya.
 
Dia menargetkan jumlah penumpang di Bandara Kualanamu pada 2023 mencapai 9,1 juta penumpang yang terdiri 82 persen penumpang domestik dan 18 persen penumpang internasional. Kemudian pada 2024 diprediksi meningkat menjadi 12,3 juta penumpang terdiri dari 77 persen penumpang domestik dan 23 persen penumpang internasional.
 
"Dan tahun 2030 ditargetkan naik menjadi 20,2 juta penumpang terdiri dari 68 persen penumpang domestik dan 32 persen penumpang internasional," terang dia.
 
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung mengatakan pemerintah sangat mendukung Bandara Internasional Kualanamu sebagai bandara penghubung untuk penerbangan domestik dan internasional.
 
Menurutnya, Bandara Kualanamu memang memiliki posisi strategis dalam mendukung sektor pariwisata di Sumatra Utara, seperti Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu dari destinasi wisata prioritas Indonesia.
 
Baca juga: Pemprov Sulut Gandeng Jeju Air Buka Rute Manado-Korsel

"Kawasan Danau Toba dalam PP No.50/2011 telah ditetapkan sebagai kawasan pintu masuk destinasi super prioritas dan untuk mencapai lokasi itu dibutuhkan bandara yang strategis," katanya.
 
Apalagi dalam masa usai pandemi seperti sekarang ini, katanya, pemerintah akan terus memperbaiki kondisi pariwisata nasional dalam upaya memperoleh devisa bagi perekonomian nasional.
 
Kepala Dinas Perhubungan Sumatra Utara Supryanto menambahkan Bandara Kualanamu memiliki lokasi strategis bagi mobilitas manusia dan jasa dalam upaya memperkuat transportasi nasional sekaligus gerbang wilayah bagian barat Indonesia.
 
"Kami optimistis dengan kualitas Kualanamu yang sekarang ini dimiliki maka mampu menandingi keberadaan Bandara Changi di Singapura dan Bandara Kualaumpur di Malaysia," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan