Petugas pemadam kebakaran berjibaku di pabrik triplek kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 25 Oktober 2022. Medcom.id/ Roni Kurniawan
Petugas pemadam kebakaran berjibaku di pabrik triplek kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa, 25 Oktober 2022. Medcom.id/ Roni Kurniawan

Cerita Penakluk si Jago Merah di Pabrik Triplek Bandung

Roni Kurniawan • 25 Oktober 2022 08:33
Bandung: Para petugas pemadam masih terus berupaya untuk memadamkan kobaran api di pabrik triplek kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat. Petugas harus melawan rasa ngantuk dan lelah agar kobaran api bisa segera padam usai lebih dari 10 jam bertugas sejak Senin malam, 24 Oktober 2022.
 
Pantauan Medcom.id di lokasi kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, petugas masih berjibaku memadamkan kobaran api. Teriakan menggema di lokasi kejadian, sebagai upaya komunikasi karena riuhnya suara gemuruh air yang ditembakan ke titik lokasi kebakaran.
 
Baca: Kebakaran Pabrik Triplek di Bandung, Kerugian Mencapai Rp2 Miliar

Keringat serta lelah terlihat dari raut muka para petugas yang mencoba memadamkan kobaran api. Sesekali mereka bergantian untuk memegang selang air berkuruan cukup besar menembakkan ke titik kobaran api.
 
Mengehela nafas serta duduk seketika sembari menyender ke diding dilakukan beberapa untuk menghilangkan sedikit rasa lelah. Segelas air mineral dalam kemasan pun diteguk dengan cepat untuk meredakan kelelahan serta rasa haus akibat panasnya kobaran api.

"Dari semalam, pas ada laporan kejadian langsung kesini. Belum tidur, istirahat pun sebentar-sebentar, gantian untik nembakin air," kata Harmoko, salah seorang petugas dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung di lokasi kejadia pada Selasa, 25 Oktober 2022.
 
Ia mengaku cukup kesulitan untuk memadamkan kobaran api bersama-rekannya. Material yang terbuat dari kayu, membuat api terus membesar.
 
"Karena ini triplek, terus bertumpuk, jadi cukup sulit juga. Tapi kita terus berupaya. Capek sih pastinya capek, tapi ini resiko tugas kita," ungkapnya.
 
Hal senada pun dikatakan Teddy. Wajah lelah dan beratnya menggunakan pakaian pemadam kebakaran, sudah tak dirasakan lagi. Dalam benaknya, ia ingin segera untuk bisa memadamkan kobaran api agar.
 
"Lelas pastinya kang, tapi ini sudah resiko kita. Kita harus padamkan api, meski udah dari malam kemaren, tapi kita harus tetap terus jangan pantang menyerah," ujar Teddy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan