Petugas saat memeriksa kontainer berisikan senjata asal Amerika yang tidak memiliki dokumen resmi di Pelabuhan Panjang pada Jumat, 22 Juli 2022. (Foto:Dok)
Petugas saat memeriksa kontainer berisikan senjata asal Amerika yang tidak memiliki dokumen resmi di Pelabuhan Panjang pada Jumat, 22 Juli 2022. (Foto:Dok)

Satu Kontainer Berisi Senjata Disegel Bea Cukai Pelabuhan Panjang

Lampost • 24 Juli 2022 11:32
Bandar Lampung: Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung, dikabarkan melakukan penyegelan terhadap satu Tricon Container US Army. Kontainer itu berisi senjata yang tidak tercantum pada daftar izin impor.
 
Wakil General Manager Bidang Humas Pelindo 2 Panjang, Frans Rahardian, mengatakan senjata yang berada di dalam Tricon Container US Army itu bukanlah senjata selundupan, melainkan barang yang tidak masuk dalam manifest kapal. Kontainer bermuatan senjata tanpa dokumen resmi itu tiba di pelabuhan pada Jumat, 22 Juli 2022.
 
"Pada saat pengiriman barang dari Amerika, satu kontainer itu tidak masuk dalam manifes kapal. Manifes kapal itu ada penumpang, barang bawaan, peralatan, dan lainnya," kata dia, Minggu, 24 Juli 2022.

Frans mengatakan senjata di kontainer itu akan digunakan untuk latihan militer bersama antara TNI Angkatan Darat dan US Army. Kegiatan itu legal dan merupakan latihan rutin tahunan yang kerap disebut Garuda Shield.
 
Baca juga: KSAL Minta Insiden Mortir Nyasar ke Rumah Warga di Pasuruan Diinvestigasi

"Sekarang lagi diurus oleh TNI Angkatan Darat (Korem 043/Gatam), mengenai nantinya akan seperti apa ya tunggu hasil dari Korem dulu. Mungkin saat manifes terselip atau seperi apa ya harus ditunggu dulu hasilnya ya," kata dia.
 
Jika terbukti senjata-senjata itu benar tidak ada manifestnya, lanjut Frans, akan ada beberapa kemungkinan yang dilakukan. Seperti, dilakukan administrasi ulang terhadap seluruh barang yang ada di kontainer itu atau dipulangkan ke negara asalnya.
 
"Saya tekankan lagi itu bukan barang selundupan, ya. Kalau nanti memang terbukti tidak ada dokumen ya bisa langsung dikembalikan ke negara pengirim, yaitu Amerika," ujarnya.
 
Sementara itu Kepala Penerangan Korem 043/Gatam, Mayor (Cpm) Eva Y Kamal membenarkan bahwa senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield.
 
"Semua dalam rangka giat latihan bersama Garuda Shield, pendataan dan pencocokan pasti dilakukan. Demikian sekiranya," kata dia.
 
Baca juga:  2 Senpi Organik dan 1 Sniper Milik Polisi Dirampas KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Kapenrem mengatakan keadaan di pelabuhan Panjang setelah adanya penemuan senjata itu masih aman dan terkendali. Saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan ihwal kelengkapan dokumen kontainer tersebut.
 
"Tentunya ketika berangkat dan sampai pun harus tetap dilaksanakan pengecekan dan pemeriksaan, dan tentunya sudah ada petunjuk perintah dari pusat. Saat ini masih terkendali," kata Eva.
 
TNI Angkatan Darat (AD) diketahui tengah menggelar latihan bersama Angkatan Darat AS (US Army). Kerja sama latihan itu merupakan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. 
 
Pada Kamis, 12 Mei 2022, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dan Atase Darat Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kolonel Theodore Leo Liebreich bertemu untuk membahas kegiatan Garuda Shield.
 
Dalam pembahasan tersebut, Dudung menyampaikan rencana latihan yang melibatkan personel prajurit dari kedua negara di dua tempat, yaitu Amborawang, Kalimantan Timur dan Baturaja, Sumatra Selatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan