Semarang: Dampak banjir air laut pasang (rob) kembali dirasakan warga di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah. Selain kekurangan air bersih, warga korban rob juga mulai terserang berbagai penyakit.
Kota Semarang menjadi daerah terparah dilanda banjir rob. Warga mulai mengeluhkan serangan beberapa penyakit seperti gatal-gatal, mual dan perut kembung akibat beberapa hari harus sering berendam di area banjir.
"Banjir rob belum sepenuhnya surut, bahkan setiap jelang sore banjir naik lagi dan ratusan warga di sini mulai terserang berbagai penyakit gatal-gatal, mual, dan perut kembung bahkan ada yang diare," ujar Slamet, 57, warga Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Rabu, 25 Mei 2022.
Sekretaris Kelurahan Bandarharjo Sayoko menyebutkan warga juga mulai kesulitan air bersih karena wilayah masih terendam banjir. Pemkot Semarang melalui PDAM telah mengirimkan bantuan air bersih, juga menurunkan tim kesehatan untuk memeriksa dan mengobati warga yang sakit.
Sementara itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, jumlah warga terdampak banjir rob di ibukota Jawa Tengah ini mencapai 8.000 keluarga di Kecamatan Semarang Utara, Genuk dan Semarang Timur.
Baca juga: Banjir Rob di Jepara Mulai Surut
Kondisi serupa juga dialami warga terdampak banjir rob di Sayung, Kabupaten Demak, selain mulai diserang berbagai penyakit, warga juga kesulitan air bersih.
"Jangankan untuk minum, untuk kebutuhan MCK saja tidak ada dan terpaksa kami pake air agak kotor dan keruh," ungkap Sudarmini, 43, warga Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.
Kepala Polres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengatakan bersama TNI dan instansi terkait telah sejak awal menurunkan personel ke lokasi bencana, selain mengevaluasi warga terdampak ke titik aman juga melakukan penjagaan rumah yang ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi.
"Berbagai bantuan dari mulai air bersih, sembako dan obat-obatan juga mulai kita alirkan kr warga terdampak," kata Budi Adhy Buono di lokasi banjir.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Harso Susilo mengungkapkan akibat banjir air laut pasang yang terjadi Senin, 23 Mei 2022, sebanyak 22.000 warga di Kota Semarang dan Kabupaten Demak terdampak. Berbagai bantuan logistik terus disalurkan ke daerah bencana.
"Tidak hanya makanan, bantuan selimut dan obat-obatan terus disalurkan kepada warga terdampak banjir rob di berbagai daerah," ungkapnya.
Semarang: Dampak banjir air laut pasang (rob) kembali dirasakan warga di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah.
Selain kekurangan air bersih, warga korban rob juga mulai terserang berbagai penyakit.
Kota Semarang menjadi daerah terparah dilanda banjir rob. Warga mulai mengeluhkan serangan beberapa penyakit seperti gatal-gatal, mual dan perut kembung akibat beberapa hari harus sering berendam di area banjir.
"Banjir rob belum sepenuhnya surut, bahkan setiap jelang sore banjir naik lagi dan ratusan warga di sini mulai terserang berbagai penyakit gatal-gatal, mual, dan perut kembung bahkan ada yang diare," ujar Slamet, 57, warga Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Rabu, 25 Mei 2022.
Sekretaris Kelurahan Bandarharjo Sayoko menyebutkan warga juga mulai kesulitan air bersih karena wilayah masih terendam banjir. Pemkot Semarang melalui PDAM telah mengirimkan bantuan air bersih, juga menurunkan tim kesehatan untuk memeriksa dan mengobati warga yang sakit.
Sementara itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, jumlah warga terdampak banjir rob di ibukota Jawa Tengah ini mencapai 8.000 keluarga di Kecamatan Semarang Utara, Genuk dan Semarang Timur.
Baca juga:
Banjir Rob di Jepara Mulai Surut
Kondisi serupa juga dialami warga terdampak banjir rob di Sayung, Kabupaten Demak, selain mulai diserang berbagai penyakit, warga juga kesulitan air bersih.
"Jangankan untuk minum, untuk kebutuhan MCK saja tidak ada dan terpaksa kami pake air agak kotor dan keruh," ungkap Sudarmini, 43, warga Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.
Kepala Polres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengatakan bersama TNI dan instansi terkait telah sejak awal menurunkan personel ke lokasi bencana, selain mengevaluasi warga terdampak ke titik aman juga melakukan penjagaan rumah yang ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi.
"Berbagai bantuan dari mulai air bersih, sembako dan obat-obatan juga mulai kita alirkan kr warga terdampak," kata Budi Adhy Buono di lokasi banjir.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Harso Susilo mengungkapkan akibat banjir air laut pasang yang terjadi Senin, 23 Mei 2022, sebanyak 22.000 warga di Kota Semarang dan Kabupaten Demak terdampak. Berbagai bantuan logistik terus disalurkan ke daerah bencana.
"Tidak hanya makanan, bantuan selimut dan obat-obatan terus disalurkan kepada warga terdampak banjir rob di berbagai daerah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)