Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Medcom.id/Amaluddin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Medcom.id/Amaluddin

Khofifah Sebut Masih Banyak Warga Surabaya Abaikan PSBB

Amaluddin • 02 Mei 2020 10:17
Surabaya: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut masih banyak masyarakat di Surabaya mengabaikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Misalnya masih ada warga di Surabaya tidak menggunakan masker dan masih berkerumun.
 
"Yang terjadi sekarang ini kondisinya benar-benar kritis. Minta tolong media untuk mengajak masyarakat lebih disiplin lagi mematuhi protokol kesehatan, terutama titik episentrum seperti Surabaya. Cuci tangan dan hindari kerumunan massa," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat malam, 1 Mei 2020.
 
Baca: DIY Identifikasi Tiga Klaster Penyebaran Covid-19

Khofifah menjelaskan aturan-aturan PSBB bukan untuk menyengsarakan masyarakat, melainkan untuk menghindarkan masyarakat sekaligus memutus mata rantai persebaran covid-19. Namun kata Khofifah, sampai saat ini masih banyak warga di Surabaya keluyuran, bahkan tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
 
"Kami mendapat laporan masih banyak masyarakat Surabaya masih mengabaikan aturan PSBB. Bahkan saya melihat masih banyak warung dan cafe di surabaya, yang beroperasi dengan menyediakan tempat duduk (untuk nongkrong)," jelas Khofifah.
 
Khofifah mengaku prihatin tambahan kasus korona di Surabaya tinggi, namun kesadaran masyarakat masih rendah. Ia pun kembali mengimbau agar masyarakat melakukan kewaspadaan berlapis, serta patuh dengan semua aturan yang telah dibuat pemerintah.
 
"Kepatuhan dan kepedulian adalah faktor yang paling penting. Kalau merasa sakit segera periksa, jangan sampai sudah sakit, tapi masih ngeyel ke mana-mana. Nanti semua tertular. Bahkan sudah ada yang tenaga kesehatan tertular karena pasien tidak mau ditangani," ungkap Khofifah.
 
Jika tidak penting Khofifah meminta khususnya masyarakat di Surabaya Raya untuk tetap tinggal di rumah. Karena mereka tidak akan tahu, apakah ada orang tanpa gejala (OTG) yang positif covid-19 di sekitarnya.
 
Menurutnya saat ini sudah ada 21 persen pasien positif di Kota Surabaya merupakan OTG. Hal itu sangat berbahaya, mengingat para OTG tidak merasakan gejala klinis covid-19, namun mereka merupakan carrier atau pembawa virus tersebut.
 
"Ingat, kalau ada yang lakukan kerumunan dan keramaian, hari ini akan menjadi hari pertama diberlakukan teguran dan tindakan represif oleh aparat keamanan. Kami mohon kepada seluruh masyarakat Jatim, khususnya di Surabaya Raya, mematugi atus PSBB," pungkas Khofifah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan