Yogyakarta: Tujuh perkantoran di Yogyakarta terjadi penularan virus korona (covid-19). Tujuh perkantoran ini berada di wilayah administratif Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
"Termasuk di KUA Danurejan. (Penularan) covid-19 di perkantoran paling sering (terjadi) belakangan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, di Yogyakarta, Jumat, 11 September 2020.
Baca: Menengok Sekolah Khusus di Masa Pandemi
Sejumlah dugaan muncul atas banyaknya kasus baru itu. Salah satunya mulai abainya penerapan protokol pencegahan covid-19 oleh sebagian masyarakat. Terlebih ada klaster keluarga yang terkonfirmasi positif.
"Ketika kita berada di kerumunan sebagian mungkin menerapkan protokol covid-19. Tapi, ketika di lingkungan kantor atau di rumah (penerapan) protokol (covid-19)-nya kurang diterapkan ketat," kata dia.
Situasi ini membuat Heroe gusar. Jajaran Pemkot Yogyakarta masih melakukan tracing terhadap sejumlah kasus-kasus.
Sementara Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan rapid tes massal mulai dilakukan terhadap aparatur sipil negara (ASN). Tak hanya di lingkup Pemerintah DIY yang mencapai 14 ribu orang, namun juga pemerintah kabupaten/kota.
"Harapannya transmisi (penularan) di perkantoran tidak terjadi. Kalau (tes) tak dilakukan serentak nanti malah (penularan covid-19) malah bergantian," ungkapnya.
ASN di bidang pelayanan publik jadi prioritas tes. Ini dipilih karena langsung bersinggungan dengan masyarakat dengan berbagai latar belakang.
Menurut dia tes usap atau swab massal akan lebih efektif untuk deteksi penularan. Namun ia menyebut ada kendala petugas media dan laboratorium pemeriksaan sampel.
Yogyakarta: Tujuh perkantoran di Yogyakarta terjadi penularan virus korona (
covid-19). Tujuh perkantoran ini berada di wilayah administratif Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
"Termasuk di KUA Danurejan. (Penularan) covid-19 di perkantoran paling sering (terjadi) belakangan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, di Yogyakarta, Jumat, 11 September 2020.
Baca:
Menengok Sekolah Khusus di Masa Pandemi
Sejumlah dugaan muncul atas banyaknya kasus baru itu. Salah satunya mulai abainya penerapan protokol pencegahan covid-19 oleh sebagian masyarakat. Terlebih ada klaster keluarga yang terkonfirmasi positif.
"Ketika kita berada di kerumunan sebagian mungkin menerapkan protokol covid-19. Tapi, ketika di lingkungan kantor atau di rumah (penerapan) protokol (covid-19)-nya kurang diterapkan ketat," kata dia.
Situasi ini membuat Heroe gusar. Jajaran Pemkot Yogyakarta masih melakukan tracing terhadap sejumlah kasus-kasus.
Sementara Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan rapid tes massal mulai dilakukan terhadap aparatur sipil negara (ASN). Tak hanya di lingkup Pemerintah DIY yang mencapai 14 ribu orang, namun juga pemerintah kabupaten/kota.