Malang: Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyebut inflasi tahunan pada 2023 merupakan inflasi terendah sepanjang sejarah di Indonesia. Inflasi tahunan 2023 turun jauh dibandingkan 2022, dari 5,51 persen menjadi 2,61 persen.
"Inflasi terendah sepanjang sejarah Indonesia. Yaitu 0,41 persen (month to month) pada Desember dan 2,61 persen year on year," kata Zulkifli di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu, 6 Januari 2024.
Zulkifli menyebut dengan adanya capaian tersebut, Pemerintah terbukti berhasil menanggulangi serta mengatasi inflasi. Terutama selama periode Hari Lebaran, Hari Natal serta Tahun Baru.
"Tahun lalu kan 5,5 persen lebih, sekarang cuma 2,61 persen. Jadi nggak sampai separuhnya. Berarti pemerintah sukses menghandle kebutuhan pokok masyarakat kita, ketersediaan barang, harganya terjangkau, baik Lebaran, maupun Natal dan Tahun Baru," jelasnya.
Zulkifli menegaskan penurunan angka inflasi ini tidak menggambarkan adanya penurunan daya beli masyarakat. Sebab menurutnya penurunan inflasi ini justru menunjukkan bahwa produktifitas masyarakat meningkat.
"Kalau nanti inflasinya tinggi, susah orang, malah belinya sedikit. Kalau harganya stabil, daya belinya tinggi, kan belanjanya banyak, berarti produktifitasnya meningkat gitu," ungkapnya.
Malang:
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyebut
inflasi tahunan pada 2023 merupakan inflasi terendah sepanjang sejarah di Indonesia. Inflasi tahunan 2023 turun jauh dibandingkan 2022, dari 5,51 persen menjadi 2,61 persen.
"Inflasi terendah sepanjang sejarah Indonesia. Yaitu 0,41 persen (month to month) pada Desember dan 2,61 persen year on year," kata Zulkifli di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu, 6 Januari 2024.
Zulkifli menyebut dengan adanya capaian tersebut, Pemerintah terbukti berhasil menanggulangi serta mengatasi inflasi. Terutama selama periode Hari Lebaran, Hari Natal serta Tahun Baru.
"Tahun lalu kan 5,5 persen lebih, sekarang cuma 2,61 persen. Jadi nggak sampai separuhnya. Berarti pemerintah sukses menghandle kebutuhan pokok masyarakat kita, ketersediaan barang, harganya terjangkau, baik Lebaran, maupun Natal dan Tahun Baru," jelasnya.
Zulkifli menegaskan penurunan angka inflasi ini tidak menggambarkan adanya penurunan daya beli masyarakat. Sebab menurutnya penurunan inflasi ini justru menunjukkan bahwa produktifitas masyarakat meningkat.
"Kalau nanti inflasinya tinggi, susah orang, malah belinya sedikit. Kalau harganya stabil, daya belinya tinggi, kan belanjanya banyak, berarti produktifitasnya meningkat gitu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)