Yogyakarta: Gunung Merapi masih mengalami erupsi berupa lava pijar dan awan panas selama Kamis, 28 Januari 2021. Jarak luncurnya mencapai 2.000 meter.
"Teramati guguran empat kali dan lava pijar sebanyak 11 kali di arah barat daya," kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos Magelang, Alzwar Nurmanaji, Jumat, 29 Januari 2021.
Nurmanaji mengatakan, material lava pijar itu meluncur sejauh 300 hingga 1.000 meter dari puncak. Selain itu, ia melanjutkan, guguran awan panas juga meluncur di sisi barat daya.
"Selain itu, juga teramati sekali awan panas guguran sejauh 2000 meter ke arah barat daya," ujarnya.
Baca juga: Kena Hipnotis saat Beli Bubur, Motor Ojol Raib
Nurmanaji mengungkapkan, data jaringan seismik menunjukkan adanya gempa guguran 139 kali. Juga terjadi gempa embusan delapan kali dan gempa fase banyak 14 kali. Ia mengatakan kegempaan yang terjadi lebih rendah dibanding sebelumnya.
Kemudian, kata dia, deformasi atau pemendekan (penggembungan tubuh) Gunung Merapi tercatat 6,3 sentimeter per tiga hari. Ia menyebut defornasi ini sama dengan hari sebelumnya.
"Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Erupsi masih bisa berubah sewaktu waktu. Masyarakat diimbau mengikuti arahan dan menghindari daerah bahaya yang ditetapkan," kata dia.
Aktivitas erupsi Gunung Merapi, khususnya awan panas, meningkat pada Rabu, 27 Januari 2021. Awan panas setidaknya terjadi 36 kali dalam sehari.
Dampaknya, warga di sejumlah titik di lereng Gunung Merapi kembali mengungsi. Padahal, mereka baru awal pekan kemarin dipulangkan.
Yogyakarta:
Gunung Merapi masih mengalami erupsi berupa lava pijar dan awan panas selama Kamis, 28 Januari 2021. Jarak luncurnya mencapai 2.000 meter.
"Teramati guguran empat kali dan lava pijar sebanyak 11 kali di arah barat daya," kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos Magelang, Alzwar Nurmanaji, Jumat, 29 Januari 2021.
Nurmanaji mengatakan, material lava pijar itu meluncur sejauh 300 hingga 1.000 meter dari puncak. Selain itu, ia melanjutkan, guguran awan panas juga meluncur di sisi barat daya.
"Selain itu, juga teramati sekali awan panas guguran sejauh 2000 meter ke arah barat daya," ujarnya.
Baca juga:
Kena Hipnotis saat Beli Bubur, Motor Ojol Raib
Nurmanaji mengungkapkan, data jaringan seismik menunjukkan adanya gempa guguran 139 kali. Juga terjadi gempa embusan delapan kali dan gempa fase banyak 14 kali. Ia mengatakan kegempaan yang terjadi lebih rendah dibanding sebelumnya.
Kemudian, kata dia, deformasi atau pemendekan (penggembungan tubuh) Gunung Merapi tercatat 6,3 sentimeter per tiga hari. Ia menyebut defornasi ini sama dengan hari sebelumnya.
"Aktivitas Gunung Merapi masih fluktuatif. Erupsi masih bisa berubah sewaktu waktu. Masyarakat diimbau mengikuti arahan dan menghindari daerah bahaya yang ditetapkan," kata dia.
Aktivitas erupsi Gunung Merapi, khususnya awan panas, meningkat pada Rabu, 27 Januari 2021. Awan panas setidaknya terjadi 36 kali dalam sehari.
Dampaknya, warga di sejumlah titik di lereng Gunung Merapi kembali mengungsi. Padahal, mereka baru awal pekan kemarin dipulangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)