Semarang: Muncul klaster covid-19 baru di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 13 orang positif korona dari dua desa di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, berasal dari klaster rias perkawinan.
Desa Jetak dan Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dihebohkan dengan adanya 13 warga yang terkena covid-19 dalam satu kejadian. Meskipun tidak dilakukan lockdown, penjagaan ketat bagi warga keluar masuk desa dilakukan.
Warga di dua desa itu terpapar covid-19 dalam waktu serentak setelah prosesi rias pengantin dalam kegiatan hajatan. Tercatat 11 warga dari desa setempat dan dua lain berasal dari Salatiga.
Baca juga: Kasus Pernikahan Anak di Jatim Mencapai 6 Ribu Jiwa
"Peristiwa terpaparnya covid-19, 13 warga itu menjadi klaster baru yakni rias pengantin. Kami langsung melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap seluruh warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo, Rabu, 4 November 2020.
Berdasarkan hasil pelacakan dan pemeriksaan, ungkap Ani, baru 11 warga berasal dari desa di Kecamatan Getasan dan dua orang berasal dari Salatiga yang terpapar covid-19. Selebihnya, tak ada gejala dan negatif.
"Meskipun muncul klaster baru, warga yang positif itu langsung menjalani perawatan dan isolasi untuk mencegah penyebaran," jelasnya. (Akhmad Safuan)
Semarang: Muncul
klaster covid-19 baru di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sebanyak 13 orang positif korona dari dua desa di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, berasal dari klaster rias perkawinan.
Desa Jetak dan Samirono, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dihebohkan dengan adanya 13 warga yang terkena covid-19 dalam satu kejadian. Meskipun tidak dilakukan lockdown, penjagaan ketat bagi warga keluar masuk desa dilakukan.
Warga di dua desa itu terpapar covid-19 dalam waktu serentak setelah prosesi rias pengantin dalam kegiatan hajatan. Tercatat 11 warga dari desa setempat dan dua lain berasal dari Salatiga.
Baca juga:
Kasus Pernikahan Anak di Jatim Mencapai 6 Ribu Jiwa
"Peristiwa terpaparnya covid-19, 13 warga itu menjadi klaster baru yakni rias pengantin. Kami langsung melakukan pelacakan dan pemeriksaan terhadap seluruh warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo, Rabu, 4 November 2020.
Berdasarkan hasil pelacakan dan pemeriksaan, ungkap Ani, baru 11 warga berasal dari desa di Kecamatan Getasan dan dua orang berasal dari Salatiga yang terpapar covid-19. Selebihnya, tak ada gejala dan negatif.
"Meskipun muncul klaster baru, warga yang positif itu langsung menjalani perawatan dan isolasi untuk mencegah penyebaran," jelasnya. (Akhmad Safuan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)