Bandung: Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Jawa Barat, menganggarkan Rp2,4 miliar untuk biaya pemeliharaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Anggaran tersebut termasuk untuk membayar biaya listrik sebesar Rp90 juta setiap bulan.
Menurut Kepala Dispora Kota Bandung, Eddy Marwoto, anggaran biaya perawatan tersebut turun Rp1 miliar dibandingkan sebelum masa pandemi covid-19. Anggaran tetsebut pun digunakan mulai dari perawatan rumput hingga area tribun penonton.
"Selama pandemi (covid-19) ini sangat terbatas, untuk biaya listrik saja itu per bulan Rp90 juta, setahun hampir Rp1 miliar lebih. Terus untuk perawatan rumput dalam sebesar Rp400 juta, rumput luar Rp200 juta," kata Eddy di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca juga: 61% Tenaga Kesehatan di Maluku Tenggara Telah Divaksinasi
Selain itu untuk pemeliharaan jaringan listrik termasuk kabel-kabel serta bangunan sebesar Rp500 juta per tahun. Total anggaran yang dikeluarkan pun, lanjut Eddy, sebesar Rp2,4 miliar.
"Itu belum pengamanan dan office boy. Karena dua unsur itu kita gabungkan dengan sarana olahraga yang lain," cetusnya.
Eddy mengaku, anggaran tersebut dinilai masih kurang untuk pemeliharaan stadion berkapasitas 35 ribu tempat duduk tersebut. Dispora pun, lanjut Eddy, idealnya memiliki anggaran Rp10 miliar untuk memelihara stadion agar terus layak digunakan laga sepa kbola baik skala nasional maupun internasional.
"Idealnya itu mencapai Rp10 miliar, tapi sekarang kita maksimalkan anggaran yang ada dulu sambil menunggu proses alih kelola ke pihak ketiga," ungkap Eddy.
Bandung: Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Jawa Barat, menganggarkan Rp2,4 miliar untuk biaya pemeliharaan
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Anggaran tersebut termasuk untuk membayar biaya listrik sebesar Rp90 juta setiap bulan.
Menurut Kepala Dispora Kota Bandung, Eddy Marwoto, anggaran biaya perawatan tersebut turun Rp1 miliar dibandingkan sebelum masa pandemi covid-19. Anggaran tetsebut pun digunakan mulai dari perawatan rumput hingga area tribun penonton.
"Selama pandemi (covid-19) ini sangat terbatas, untuk biaya listrik saja itu per bulan Rp90 juta, setahun hampir Rp1 miliar lebih. Terus untuk perawatan rumput dalam sebesar Rp400 juta, rumput luar Rp200 juta," kata Eddy di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca juga:
61% Tenaga Kesehatan di Maluku Tenggara Telah Divaksinasi
Selain itu untuk pemeliharaan jaringan listrik termasuk kabel-kabel serta bangunan sebesar Rp500 juta per tahun. Total anggaran yang dikeluarkan pun, lanjut Eddy, sebesar Rp2,4 miliar.
"Itu belum pengamanan dan
office boy. Karena dua unsur itu kita gabungkan dengan sarana olahraga yang lain," cetusnya.
Eddy mengaku, anggaran tersebut dinilai masih kurang untuk pemeliharaan stadion berkapasitas 35 ribu tempat duduk tersebut. Dispora pun, lanjut Eddy, idealnya memiliki anggaran Rp10 miliar untuk memelihara stadion agar terus layak digunakan laga sepa kbola baik skala nasional maupun internasional.
"Idealnya itu mencapai Rp10 miliar, tapi sekarang kita maksimalkan anggaran yang ada dulu sambil menunggu proses alih kelola ke pihak ketiga," ungkap Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)