Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Gunung Merapi difoto dari kawasan Kaliurang, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 128 Kali dalam Sepekan Terakhir

Ahmad Mustaqim • 15 Januari 2021 20:59
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi muntahkan lava pijar lebih dari 100 kali sejak 8 hingga 14 Desember 2021. Jarak luncur lava pijar hampir satu kilometer.
 
"Guguran lava pijar dalam sepekan terakhir teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 Januari 2021. 
 
Hanik menyebut, hasil pengamatan juga menunjukkan terjadi dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 600 meter. Titik kemunculan awan panas hampir sama dengan lava pijar, ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak.

Sementara, hasil analisis morfologi area puncak di sektor barat daya menunjukkan adanya perubahan pada 14 Januari dibanding 7 hari sebelumnya. Hal itu ditunjukkan dengan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru. 
 
"Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya di sekitar tebing Lava 1997. Pada 14 Januari 2021 volume kubah lava terukur sebesar 46.766 m3 dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari," kata dia. 
 
Baca: Kubah Lava Gunung Merapi Teramati 4.600 Meter Kubik
 
Intensitas kegempaan internal pada pekan ini, lanjutnya, menurun signifikan dibandingkan minggu lalu. Sedangkan, gempa guguran yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi. 
 
Sementara, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pekan ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 sentimeter per hari. Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan.
 
Dari data itu, Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang diwujudkan aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas masih siaga.
 
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan