Pekalongan: Akhirnya Dusun Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hilang dari peta akibat tenggelam. Sebanyak 96 keluarga direlokasi dengan diberikan lahan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Puluhan warga Dusun Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, dapat bernapas lega karena dapat menempati lahan baru di desa tetangga. Ini setelah bertahun-tahun rumah yang mereka tempati terendam banjir rob dan tergerus abrasi hingga akhirnya tenggelam.
Relokasi terhadap 96 keluarga itu disambut gembira. Ini karena, selain masing-masing mendapat lahan 64 meter persegi, mereka dilengkapi dengan fasilitas umum serta surat sertifikat kepemilikan lahan.
"Kita sangat gembira, karena bertahun-tahun hidup dengan berkubang air rob," ujar Wanardi, 45, salah seorang warga.
Ketua RT Joyo Kusumo mengatakan pada 2005 sebanyak 180 keluarga Dusun Simonet seluas 12 hektare cukup makmur dengan kehidupan warga berkebun bunga melati dan belayan. Namun setelah itu kehidupan warga hancur karena mulai terendam rob dan abrasi.
Secara berangsur-angsur penduduk mulai pindah keluar karena tidak ada lagi lahan dapat ditempati, lanjut Joyo Kusumo, hingga tersisa sembilan keluarga. Terakhir hanya bertahan tiga keluarga dan akhirnya Dusun Simonet hilang tenggelam.
"Sebelum terkena rob, ada ratusan jiwa tinggal di sini," imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar mengungkapkan pihaknya menghibahkan satu hektare lahan bagi 66 keluarga warga Dusun Simonet dan 30 keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Mrican dan Sungai Bunga Pekuncen akibat dilanda banjir air laut pasang (rob).
Langkah ini sudah cukup lama direncanakan, demikian Yulian Akbar, tetapi proses pengalihan lahan milik desa tersebut cukup rumit dan setelah proses selesai baru dapat diserahkan kepada warga korban banjir rob.
"Sebetulnya ada 10 desa di tiga kecamatan yakni Wonokerto, Tirto, dan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, terdampak rob. Namun Simonet kondisinya paling parah karena disertai abrasi," kata Yulian Akbar
Pekalongan: Akhirnya Dusun Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, hilang dari peta
akibat tenggelam. Sebanyak 96 keluarga direlokasi dengan diberikan lahan di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto,
Kabupaten Pekalongan.
Puluhan warga Dusun Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, dapat bernapas lega karena dapat menempati lahan baru di desa tetangga. Ini setelah bertahun-tahun rumah yang mereka tempati terendam banjir rob dan tergerus
abrasi hingga akhirnya tenggelam.
Relokasi terhadap 96 keluarga itu disambut gembira. Ini karena, selain masing-masing mendapat lahan 64 meter persegi, mereka dilengkapi dengan fasilitas umum serta surat sertifikat kepemilikan lahan.
"Kita sangat gembira, karena bertahun-tahun hidup dengan berkubang air rob," ujar Wanardi, 45, salah seorang warga.
Ketua RT Joyo Kusumo mengatakan pada 2005 sebanyak 180 keluarga Dusun Simonet seluas 12 hektare cukup makmur dengan kehidupan warga berkebun bunga melati dan belayan. Namun setelah itu kehidupan warga hancur karena mulai terendam rob dan abrasi.
Secara berangsur-angsur penduduk mulai pindah keluar karena tidak ada lagi lahan dapat ditempati, lanjut Joyo Kusumo, hingga tersisa sembilan keluarga. Terakhir hanya bertahan tiga keluarga dan akhirnya Dusun Simonet hilang tenggelam.
"Sebelum terkena rob, ada ratusan jiwa tinggal di sini," imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar mengungkapkan pihaknya menghibahkan satu hektare lahan bagi 66 keluarga warga Dusun Simonet dan 30 keluarga yang tinggal di bantaran Sungai Mrican dan Sungai Bunga Pekuncen akibat dilanda banjir air laut pasang (rob).
Langkah ini sudah cukup lama direncanakan, demikian Yulian Akbar, tetapi proses pengalihan lahan milik desa tersebut cukup rumit dan setelah proses selesai baru dapat diserahkan kepada warga korban banjir rob.
"Sebetulnya ada 10 desa di tiga kecamatan yakni Wonokerto, Tirto, dan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, terdampak rob. Namun Simonet kondisinya paling parah karena disertai abrasi," kata Yulian Akbar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)