Bandung: Sebanyak 700 ton sampah di Kota Bandung akumulasi masa cuti Lebaran belum terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Penumpukan sampah pun terjadi di beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) sementara.
Menurut Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, total 700 ton tersebut dibagi ke dalam sekitar 120 ritase yang mayoritas sampah rumah tangga. Upaya yang saat ini dilakukan DLH Kota Bandung dengan menambah armada serta alat berat untuk menyelesaikan permasalahan 700 ton sampah agar segera terangkut.
Ia menyebut DLH Kota Bandung memerlukan 20 hari untuk menormalisasi penumpukan sampah di 55 TPS Kota Bandung.
“Memang betul di TPS terjadi penumpukan, namun kami upayakan untuk penjadwalan pengangkutan selama 20 hari ke depan untuk menormalkan kembali (volume sampah di TPS),” kata Dudi saat dikonfirmasi, Senin, 1 Mei 2023.
Meski begitu, Dudi menyebut pengangkutan sampah reguler tetap dilakukan, berbarengan dengan pengangkutan akumulasi sampah sebelumnya.
“Yang reguler (pengangkutan), tetap kita lakukan rutin. Dengan 120 rit, sekitar 700 ton tadi kita upayakan selama 20 hari,” sambungnya.
Terkait pengangkutan di 55 TPS tersebut, Dudi menyebut jadwal pengangkutan akan segera diinformasikan sesuai dengan kendaraan serta petugas yang bersiaga. Warga pun diharapkan bisa memilah sampah dari rumah sebelum dibuang ke TPS.
"Jadi lebih bagus dipilah dulu di rumah, agar mengurangi sampah di TPS," tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengaku saat ini terus berupaya untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait TPA Sarimukti. Pasalnya, TPA tersebut sudah melebihi kapatias untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya yakni Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Kami berharap, memohon, kepada Pemerintah Provinsi Jabar agar menormalisasi TPA Sarimukti. Kami juga mendukung terus penanganan sampah regional Legok Nangka agar segera terealisasi,” kata Ema.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Sebanyak 700 ton
sampah di Kota Bandung akumulasi masa cuti Lebaran belum terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, J
awa Barat. Penumpukan sampah pun terjadi di beberapa tempat pembuangan sampah (TPS) sementara.
Menurut Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, total 700 ton tersebut dibagi ke dalam sekitar 120 ritase yang mayoritas sampah rumah tangga. Upaya yang saat ini dilakukan DLH Kota Bandung dengan menambah armada serta alat berat untuk menyelesaikan permasalahan 700 ton sampah agar segera terangkut.
Ia menyebut DLH Kota Bandung memerlukan 20 hari untuk menormalisasi penumpukan sampah di 55 TPS Kota Bandung.
“Memang betul di TPS terjadi penumpukan, namun kami upayakan untuk penjadwalan pengangkutan selama 20 hari ke depan untuk menormalkan kembali (volume sampah di TPS),” kata Dudi saat dikonfirmasi, Senin, 1 Mei 2023.
Meski begitu, Dudi menyebut pengangkutan sampah reguler tetap dilakukan, berbarengan dengan pengangkutan akumulasi sampah sebelumnya.
“Yang reguler (pengangkutan), tetap kita lakukan rutin. Dengan 120 rit, sekitar 700 ton tadi kita upayakan selama 20 hari,” sambungnya.
Terkait pengangkutan di 55 TPS tersebut, Dudi menyebut jadwal pengangkutan akan segera diinformasikan sesuai dengan kendaraan serta petugas yang bersiaga. Warga pun diharapkan bisa memilah sampah dari rumah sebelum dibuang ke TPS.
"Jadi lebih bagus dipilah dulu di rumah, agar mengurangi sampah di TPS," tuturnya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengaku saat ini terus berupaya untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait TPA Sarimukti. Pasalnya, TPA tersebut sudah melebihi kapatias untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya yakni Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
“Kami berharap, memohon, kepada Pemerintah Provinsi Jabar agar menormalisasi TPA Sarimukti. Kami juga mendukung terus penanganan sampah regional Legok Nangka agar segera terealisasi,” kata Ema.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)