22 Ribu Anak di Jatim Terinfeksi Covid-19, Khofifah Masifkan Vaksinasi Anak
Amaluddin • 23 Juli 2021 17:44
Surabaya: Sebanyak 22.107 anak usia di bawah 18 tahun di Jawa Timur terinfeksi covid-19. Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh hari ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak para orang tua lindungi anak dengan vaksinasi.
"Berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya, HAN tahun ini penuh tantangan karena adanya pandemi covid-19, terutama adanya varian baru yang dikenal varian delta yang juga memapar anak- anak. Implikasi pandemi ini bagi anak- anak begitu besar," kata Khofifah, di Surabaya, Jumat, 23 Juli 2021.
Khofifah menjelaskan, jumlah kasus covid-19 di Jatim secara kumulatif mencapai 249.242 kasus. Dari jumlah itu, 22.107 anak usia di bawah 18 tahun terpapar covid-19.
Baca: Hari Anak Nasional, Slank Bakal Hadirkan Literasi Seputar Pandemi
"Sebanyak 93 jiwa anak-anak meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 46 anak usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun," ujar Khofifah.
Kata Khofifah, lonjakan kasus covid-19 di Jatim banyak terjadi pada klaster keluarga. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif, yakni membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan perumahan tanpa disiplin protokol kesehatan (prokes).
Di Jatim, lanjut Khofifah, jumlah anak usia 12-17 tahun sebanyak 3 juta jiwa. Untuk itu Khofifah mendorong orang tua, guru, dan juga tokoh masyarakat turut menggencarkan vaksinasi covid-19 untuk anak.
"Anak-anak kita di Jatim harus kila lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12-17 tahun," terangnya.
Khofifah mengatakan, pemberian vaksin anak-anak tidak hanya melindungi anak dari infeksi korona, melainkan juga penting untuk mencegah anak-anak menularkannya kepada orang dewasa yang rentan. Selain itu, perlindungan anak merupakan bagian dari investasi pembangunan SDM.
Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara optimal akan menghasilkan individu berkualitas yang membawa kebangkitan dan kemajuan Jatim di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika permasalahan anak tidak tertangani dengan baik maka generasi selanjutnya akan menjadi beban bagi Pemerintah.
"Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem perlindungan anak yang efektif melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi dan penelantaran terutama pada masa pandemi ini. Selamat Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi, Indonesia Maju," terang Khofifah.
Vaksin Slank untuk Indonesia
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin Slank untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin Slank untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang Bimbim.
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Surabaya: Sebanyak 22.107 anak usia di bawah 18 tahun di Jawa Timur terinfeksi covid-19. Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh hari ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak para orang tua lindungi anak dengan vaksinasi.
"Berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya, HAN tahun ini penuh tantangan karena adanya pandemi covid-19, terutama adanya varian baru yang dikenal varian delta yang juga memapar anak- anak. Implikasi pandemi ini bagi anak- anak begitu besar," kata Khofifah, di Surabaya, Jumat, 23 Juli 2021.
Khofifah menjelaskan, jumlah kasus covid-19 di Jatim secara kumulatif mencapai 249.242 kasus. Dari jumlah itu, 22.107 anak usia di bawah 18 tahun terpapar covid-19.
Baca: Hari Anak Nasional, Slank Bakal Hadirkan Literasi Seputar Pandemi
"Sebanyak 93 jiwa anak-anak meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 46 anak usia O-5 tahun dan 47 anak usia 6-18 tahun," ujar Khofifah.
Kata Khofifah, lonjakan kasus covid-19 di Jatim banyak terjadi pada klaster keluarga. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan klaster keluarga semakin masif, yakni membiarkan anak-anak bermain bersama di lingkungan perumahan tanpa disiplin protokol kesehatan (prokes).
Di Jatim, lanjut Khofifah, jumlah anak usia 12-17 tahun sebanyak 3 juta jiwa. Untuk itu Khofifah mendorong orang tua, guru, dan juga tokoh masyarakat turut menggencarkan vaksinasi covid-19 untuk anak.
"Anak-anak kita di Jatim harus kila lindungi. Salah satunya dengan pemberian vaksinasi. Untuk saat ini, sudah tersedia vaksinasi bagi anak yang diberikan untuk anak dengan rentang usia usia 12-17 tahun," terangnya.