Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyambut baik kebijakan pemerintah pusat menghapus cuti bersama saat Natal 2021 dan tahun baru 2022. Situasi itu setidaknya bisa mengurangi risiko kerumunan yang berujung penularan covid-19.
"(Dengan adanya kebijakan itu) mestinya tidak terjadi klaster tahun baru," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Kamis 28 Oktober 2021.
Namun, pihaknya pesimistis hal itu bisa mudah terealisasi. Sebab, ujarnya, kedatangan wisatawan di Yogyakarta setiap akhir pekan kini terus bertambah.
Baca: Covid-19 Mengganas di 105 Daerah, Termasuk Jakarta Timur dan Depok
"Sekarang tak bisa mengontrol (kedatangan wisatawan), (libur) tahun baru juga (kemungkinan) sama," kata Sri Sultan.
Ia mengatakan, sejauh ini memang belum ada klaster dari pembukaan sejumlah destinasi wisata. Ia berharap, kondisi serupa bisa berlanjut.
Sudah lebih dari sebulan, tujuh destinasi wisata dibuka secara terbatas. Kunjungan wisatawan saat akhir pekan dibatasi dengan sistem ganjil genap. Bila muncul klaster covid-19 dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya berencana kembali membatasi aktivitas masyarakat.
"Kalau ada klaster akan memperketat di tahun baru. Kira-kira realitasnya seperti itu. Semoga tidak ada klaster sehingga melandai saja, bisa memasuki tahun baru maupun Natal," ujarnya menambahkan.
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyambut baik kebijakan pemerintah pusat menghapus cuti bersama saat Natal 2021 dan tahun baru 2022. Situasi itu setidaknya bisa mengurangi risiko kerumunan yang berujung penularan
covid-19.
"(Dengan adanya kebijakan itu) mestinya tidak terjadi klaster tahun baru," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Kamis 28 Oktober 2021.
Namun, pihaknya pesimistis hal itu bisa mudah terealisasi. Sebab, ujarnya, kedatangan wisatawan di Yogyakarta setiap akhir pekan kini terus bertambah.
Baca: Covid-19 Mengganas di 105 Daerah, Termasuk Jakarta Timur dan Depok
"Sekarang tak bisa mengontrol (kedatangan wisatawan), (libur) tahun baru juga (kemungkinan) sama," kata Sri Sultan.
Ia mengatakan, sejauh ini memang belum ada klaster dari pembukaan sejumlah destinasi wisata. Ia berharap, kondisi serupa bisa berlanjut.
Sudah lebih dari sebulan, tujuh destinasi wisata dibuka secara terbatas. Kunjungan wisatawan saat akhir pekan dibatasi dengan sistem ganjil genap. Bila muncul klaster covid-19 dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya berencana kembali membatasi aktivitas masyarakat.
"Kalau ada klaster akan memperketat di tahun baru. Kira-kira realitasnya seperti itu. Semoga tidak ada klaster sehingga melandai saja, bisa memasuki tahun baru maupun Natal," ujarnya menambahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)