Kudus: Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, punya cara baru untuk menurunkan mobilitas masyarakat. Yaitu dengan lebih banyak bercengkerama atau jagong bersama keluarga di rumah.
Bupati Kudus, HM Hartopo, mengatakan gerakan tersebut merupakan gagasannya. Ia menyarankan agar warga lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga.
"Kita jagong di rumah bersama keluarga. Sama anak-anak, sama keluarga kan lebih enak," kata Hartopo saat ditemui di Commad Center, Jumat, 16 Juli 2021.
Menurutnya, interaksi sosial antaranggota keluarga dapat menghilangkan rasa bosan di rumah saja. "Kalau ada jagongnya kan ada aktivitas, ada interaksi sosialnya. Di rumah dengan keluarga sendiri," ujar Hartopo.
Ia juga mengungkapkan bahwa mobilitas warga Kudus justru meningkat saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. "Awalnya kita (mobilitas warga turun) 12 persen, lalu meningkat 8 persen. Kemarin ini, malah 3,8 persen," jelas Hartopo.
Ia mengaku tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Padahal, pihaknya telah berusaha maksimal melakukan serangkaian upaya penyekatan dan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Saya bersama Kapolres, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, kita selalu berkoordinasi terus dengan adanya penyekatan-penyekatan ini. Tapi kita tidak tahu penyekatan makin banyak, mobilitas makin meningkat," tutur Hartopo.
Baca: Aksi Demonstrasi Tolak PPKM Mikro di Ambon, Sejumlah Mahasiswa Ditangkap
Memasuki pekan kedua PPKM Darurat, Hartopo mengaku lega melihat angka harian covid-19 di Kudus makin menurut. Selain itu, kasus aktif covid-19 juga di bawah 500 orang saat ini.
"Alhamdulillah selama ini kita turun terus, ya ada fluktuasi sedikit tapi tidak signifikan. Hari ini sudah dibawah 500. Angka sembuhnya juga sudah banyak," beber Hartopo.
Kudus: Pemerintah Kabupaten Kudus,
Jawa Tengah, punya cara baru untuk menurunkan
mobilitas masyarakat. Yaitu dengan lebih banyak bercengkerama atau
jagong bersama keluarga di rumah.
Bupati Kudus, HM Hartopo, mengatakan gerakan tersebut merupakan gagasannya. Ia menyarankan agar warga lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga.
"Kita
jagong di rumah bersama keluarga. Sama anak-anak, sama keluarga kan lebih enak," kata Hartopo saat ditemui di Commad Center, Jumat, 16 Juli 2021.
Menurutnya, interaksi sosial antaranggota keluarga dapat menghilangkan rasa bosan di rumah saja. "Kalau ada jagongnya kan ada aktivitas, ada interaksi sosialnya. Di rumah dengan keluarga sendiri," ujar Hartopo.
Ia juga mengungkapkan bahwa mobilitas warga Kudus justru meningkat saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. "Awalnya kita (mobilitas warga turun) 12 persen, lalu meningkat 8 persen. Kemarin ini, malah 3,8 persen," jelas Hartopo.
Ia mengaku tak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Padahal, pihaknya telah berusaha maksimal melakukan serangkaian upaya penyekatan dan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Saya bersama Kapolres, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, kita selalu berkoordinasi terus dengan adanya penyekatan-penyekatan ini. Tapi kita tidak tahu penyekatan makin banyak, mobilitas makin meningkat," tutur Hartopo.
Baca:
Aksi Demonstrasi Tolak PPKM Mikro di Ambon, Sejumlah Mahasiswa Ditangkap
Memasuki pekan kedua PPKM Darurat, Hartopo mengaku lega melihat angka harian covid-19 di Kudus makin menurut. Selain itu, kasus aktif covid-19 juga di bawah 500 orang saat ini.
"Alhamdulillah selama ini kita turun terus, ya ada fluktuasi sedikit tapi tidak signifikan. Hari ini sudah dibawah 500. Angka sembuhnya juga sudah banyak," beber Hartopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)