Ilustrasi. (Foto: Medcom.id/Septianda Perdana)
Ilustrasi. (Foto: Medcom.id/Septianda Perdana)

Harga Ikan di Aceh Mahal Terdampak Cuaca Buruk

Antara, Media Indonesia.com • 21 Oktober 2020 08:20
Banda Aceh: Akibat angin kencang dan gelombang tinggi, harga ikan segar di Provinsi Aceh naik. Hal itu terjadi sejak cuaca buruk melanda perairan laut Selat Malaka selama dua pekan terakhir.
 
Pantauan Media Indonesia, hingga Selasa, 20 Oktober 2020, lonjakan harga ikan segar terjadi di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie. Lalu di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa.
 
Di Pasar Ikan Grosir Pante Teungoh, Ibu Kota Kabupaten Pidie, misalnya, harga ikan dencis mencapai Rp35.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih mahal dari biasanya yang berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000 per kg.

Kemudian ikan gembung dari biasanya berkisar Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg, kini naik menjadi Rp40.000 hingga Rp45.000 per kg  tergantung kualitas. Berikutnya, harga ikan tongkol dari harga normal berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000 per kg, sekarang menjadi Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg.
 
Baca juga: Depok Siaga Antisipasi Potensi Bencana selama Musim Hujan
 
Bukan saja terjadi lonjakan harga, tapi stok ikan di tingkat penampung juga mengalami krisis.
 
"Ini semua efek dari nelayan tidak bisa melaut karena gelombang tinggi. Harga ikan tinggi, tapi pendapatan rendah karena cuaca buruk" kata Ikwan, nelayan di Kecamatan Kembang Tanjung, Kabupaten Pidie. 
 
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh mengungkapkan cuaca ekstrem di wilayah Aceh disebabkan Sirkulasi Eddy atau belokan arah angin.
 
Akibat fenomena alam ini menyebabkan gelombang tinggi mencapai empat meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Aceh dalam beberapa hari ke depan.
 
"Gelombang tinggi capai empat meter lebih berpotensi di perairan utara Sabang, Samudra Hindia barat Aceh, dan sekitarnya. Kita imbau pengguna jasa transportasi laut, dan nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan