Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani jagung menggunakan benih varietas unggulan. FOTO: Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani jagung menggunakan benih varietas unggulan. FOTO: Kementerian Pertanian

Anggota DPR Kritisi Lambannya Pertumbuhan Pertanian di NTB

Medcom • 31 Oktober 2020 11:27

Sementara itu, Luas tanam jagung di kabupaten Sumbawa 49.847 Ha (pada 2015) lalu meningkat pesat pada 2018 menjadi 114.259 Ha. Tren ini terjadi karena harga jagung relatif lebih baik dari harga padi.
 
"Ya terdampak juga ada dari pandemi ini," jelasnya.
 
Sementara itu,Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika berpendapat, covid 19 mengakibatkan produksi livebird atau unggas berkurang hingga 50 persen.  Akibatnya kebutuhan jagung berkurang 50 persen, namun produksi tetap dilakukan.
 
“Sehingga mendadak terjadi over supply dan akhirnya harga jatuh,” ujarnya.
 
Baca: Impor Jagung Demi Memenuhi Kebutuhan Nasional 
 
Yeka menerangkan, petani jagung yang mendemo Pemkab Sumbawa sudah benar. Lantaran, harusnya bupati bertugas menjalankan amanah konstitusi serta menjamin warganya memperoleh pendapatan yang layak.
 
“Jika gagap seperti ini, artinya pemerintah daerah lengah dalam mengantisipasi penurunan harga produk pertanian saat covid ini,” tuturnya.
 
Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa perlu menyediakan dryer, gudang dan menerapkan pelaksanaan resi gudang. Dengan adanya resi gudang, kata dia, jagung petani dapat diserap dulu dan dilepas saat harga sudah membaik.
 
“Selain itu pemkab Sumbawa juga perlu membangun kerjasama langsung dengan industri feedmill, manfaatkan jaringan untuk buat harga kontrak dengan jaminan kepastipan pasokan bahan baku,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan