ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Banjir di Jombang, Jalan Surabaya-Madiun Tersendat

Amaluddin • 05 Februari 2021 17:46
Surabaya: Banjir yang merendam tiga desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kian parah. Akibatnya jalan nasional penghubung Surabaya-Madiun tersendat.
 
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, mengatakan lalu lintas tersendat karena banjir luapan sungai Brawijaya menggenangi jalan raya ruas Bandar Kedungmulyo.
 
"Aliran (banjir) semakin tinggi karena aliran yang dari Rolag 70 (Gudo Jombang) semakin deras. Harapan kita sebagain pengendara lebih baik lewat tol saja. Masih bisa dilewati asal pelan-pelan. Tapi itu kan menambah kemacetan. Jadi lebih baik lewat tol saja," kata Musrambah saat dikonfirmasi, Jumat, 5 Februari 2021.

Baca: Produsen GeNose C19 Prioritaskan Fasilitas Kesehatan
 
Dia menjelaskan solusi utama meredam banjir ini hanya bisa dilakukan dengan penutupan aliran di Rolag 70 agar debit air tidak terlalu deras mengalir ke sungai Avur Besuk yang sekarang meluap ke Avur Brawijaya dan menjebolkan beberapa tanggul sungai.
 
"Koordinasi sudah dengan BBWS ini mulai action untuk menutup aliran rolag 70. Supaya debit air tidak terlalu deras menuju ke sungai avur Besuk. Avur besuk luapannya ke avur Brawijaya. Meluber ke jalan nasional," jelasnya.
 
Sumrambah mengatakan hasil koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Berantas, penutupan aliran dari Rolag 70 mulai dilakukan. Dia menarget dalam empat hari ke depan bisa dituntaskan penanganan banjir ini.
 
"Target kami empat hari lagi paling tidak untuk bisa menutup rolag 70 ke avur Besuk. Kalau itu bisa ditutup kita akan melakukan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol. Kalau selama itu belum ditutup maka sangat sulit kami melakukan perbaikan tanggul yang jebol karena arus deras sungai," ungkapnya.
 
Sambil menunggu langkah teknis BBWS, Pemkab Jombang terus berupaya menangani korban di tiga desa yang terdampak. Seluruh relawan juga fokus penanganan warga di tiga desa.
 
"Kita semua relawan kita tumpahkan di sini. Saya juga berkantor di Kecamatan Bandar Kedungmulyo sampai sekarang untuk mencukupi kebutuhan dasar dari 3 desa yang terdampak. Yang paling parah ada di Desa Gondang Manis, kemudian desa Brangkal sama Desa Banjarsari. Yang paling parah sekarang di Dusun Prayungan sama Dusun Manisrenggo," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan