Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memantau aktivitas masyarakat di jalan utama wilayah setempat selama libur natal dan tahun baru via CCTV di jalanan. Pengawasan secara virtual guna mencegah hal tidak baik selama masa liburan.
"Kami akan optimalisasi CCTV yang ada dan berpusat di ATCS Kota Bandung, sehingga bisa melakukan pengawasan. Kawasan Jembatan atau jalan layang Pasopati, Jalan Asia Afrika, Dago dan Braga merupakan daerah yang sering dijadikan tempat kerumuman masyarakat saat
Nataru," kata Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jumat, 24 Desember 2021.
Menurut Yana di Kota Bandung ada 20 pos pengamanan (pospam) yang disiapkan jajaran Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) untuk pengawasan selama Nataru. Penyiagaa pospam menunjukkan pemerintah hadir memberikan rasa aman dan nyaman dalam menghadapi libur Nataru 2022.
"Penempatan pospam ini disebar di sejumlah titik Kota Bandung sesuai kajian dan dianalisis tempat yang berpotensi ada kerumunan. (Petugas) kita juga ada yang mobile," terang dia.
Baca juga: Gus Yahya Terpilih Ketum PBNU Hingga Kasus Kecelakaan Handi dan Salsa Dilimpahkan ke Pomdam Siliwangi
Yana mengatakan jumlah personel yang disiapkan sebanyak 2.608 personel untuk pengamanan selama Nataru. Mereka juga akan ditempatkan di beberapa titik termasuk di pos pengamanan.
"Yang bertugas di pospam itu dari berbagai unsur, ada nakes, ada damkar dan juga PLN, apa pun yang terjadi bisa cepat terdeteksi oleh Pospam dan segera dilakukan penanganan. Itu secara parsial. Kita juga siapkan pos vaksinasi. Kami akan mengawasi lokasi rawan kerumunan dan tidak segan membubarkan warga yang kedapatan berkerumun sebelum kerumunan itu membesar," tegasnya,
Sementara itu Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendorong Pemkot mengoptimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di sejumlah ruang publik, khususnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat.
Optimalisasi aplikasi Peduli Lindungi diminta dicek betul ke lapangan, jangan sampai hanyabersifat formalitas. Sebab hanya dengan upaya tersebut pandemi covid-19 dapat di kendalikan dan dilakukan pencegahan penularan.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Palembang Banjir
"Saya juga meminta kepada para kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, untuk melakukan pengawasan langsung ke mal-mal dan objek wisata, untuk memastikan penggunaan dari sarana aplikasi Peduli Lindungi di sana," pintanya.
Disamping itu, Tedy juga mendorong agar Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi sejak dini sebagai upaya pengamanan dan pengendalian apa saja yang akan dilakukan selama libur Nataru 2022.
Hanya melalui optimalisasi dan pengawasan secara langsung di lapangan yang dapat memastikan bahwa masyarakat telah mendapatkan vaksinasi covid-19 secara penuh atau dua kali, sehingga bagi yang belum terkategori hijau atau belum mendapatkan vaksinasi covid-19 dua kali atau bahkan belum sama sekali bisa terpantau.
"Sebagaimana petunjuk pelaksanaan dan teknis yang diterbitkan melalui Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021, meski tidak ada penyekatan, namun sebagai bentuk upaya pencegahan maka tetap akan dilakukan penutupan atau pembatasan yang bersifat opsional," jelasnya. (Naviandri)
Bandung: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat,
memantau aktivitas masyarakat di jalan utama wilayah setempat selama libur natal dan tahun baru via CCTV di jalanan. Pengawasan secara virtual guna mencegah hal tidak baik selama masa liburan.
"Kami akan optimalisasi CCTV yang ada dan berpusat di ATCS Kota Bandung, sehingga bisa melakukan pengawasan. Kawasan Jembatan atau jalan layang Pasopati, Jalan Asia Afrika, Dago dan Braga merupakan daerah yang sering dijadikan tempat kerumuman masyarakat saat
Nataru," kata Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Jumat, 24 Desember 2021.
Menurut Yana di Kota Bandung ada 20 pos pengamanan (pospam) yang disiapkan jajaran Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) untuk pengawasan selama Nataru. Penyiagaa pospam menunjukkan pemerintah hadir memberikan rasa aman dan nyaman dalam menghadapi libur Nataru 2022.
"Penempatan pospam ini disebar di sejumlah titik Kota Bandung sesuai kajian dan dianalisis tempat yang berpotensi ada kerumunan. (Petugas) kita juga ada yang mobile," terang dia.
Baca juga:
Gus Yahya Terpilih Ketum PBNU Hingga Kasus Kecelakaan Handi dan Salsa Dilimpahkan ke Pomdam Siliwangi
Yana mengatakan jumlah personel yang disiapkan sebanyak 2.608 personel untuk pengamanan selama Nataru. Mereka juga akan ditempatkan di beberapa titik termasuk di pos pengamanan.
"Yang bertugas di pospam itu dari berbagai unsur, ada nakes, ada damkar dan juga PLN, apa pun yang terjadi bisa cepat terdeteksi oleh Pospam dan segera dilakukan penanganan. Itu secara parsial. Kita juga siapkan pos vaksinasi. Kami akan mengawasi lokasi rawan kerumunan dan tidak segan membubarkan warga yang kedapatan berkerumun sebelum kerumunan itu membesar," tegasnya,
Sementara itu Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendorong Pemkot mengoptimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di sejumlah ruang publik, khususnya yang berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat.
Optimalisasi aplikasi Peduli Lindungi diminta dicek betul ke lapangan, jangan sampai hanyabersifat formalitas. Sebab hanya dengan upaya tersebut pandemi covid-19 dapat di kendalikan dan dilakukan pencegahan penularan.
Baca juga:
Diguyur Hujan Deras, Palembang Banjir
"Saya juga meminta kepada para kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, untuk melakukan pengawasan langsung ke mal-mal dan objek wisata, untuk memastikan penggunaan dari sarana aplikasi Peduli Lindungi di sana," pintanya.
Disamping itu, Tedy juga mendorong agar Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi sejak dini sebagai upaya pengamanan dan pengendalian apa saja yang akan dilakukan selama libur Nataru 2022.
Hanya melalui optimalisasi dan pengawasan secara langsung di lapangan yang dapat memastikan bahwa masyarakat telah mendapatkan vaksinasi covid-19 secara penuh atau dua kali, sehingga bagi yang belum terkategori hijau atau belum mendapatkan vaksinasi covid-19 dua kali atau bahkan belum sama sekali bisa terpantau.
"Sebagaimana petunjuk pelaksanaan dan teknis yang diterbitkan melalui Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021, meski tidak ada penyekatan, namun sebagai bentuk upaya pencegahan maka tetap akan dilakukan penutupan atau pembatasan yang bersifat opsional," jelasnya. (Naviandri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)