Cirebon: Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di Kota Cirebon Jawa Barat, berakhir bertepatan dengan kumandang azan maghrib. Momen ini dijadikan untuk berbuka puasa bersama.
Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Fahri Siregar, memborong seluruh makanan yang dijual disekitar lokasi aksi. Beberapa makanan yang diborong yaitu satu gerobak roti, empat loyang gorengan dan satu gerobak siomay.
"Silakan makan semua, jangan lupa dihitung ya," ujar Fahri kepada peserta aksi yang masih ada di lokasi, Senin, 11 April 2022.
Fahri juga memanggil Nurhayati, pedagang gorengan yang saat itu sedang keliling menjajakan jualannya. Ada dua loyang gorengan yang dijajakan saat itu, langsung di borong Kapolres.
"Satunya Rp 2.500 pak," ujar Nurhayati.
Baca: Halau Massa Menuju Istana Negara, Mahasiswa Saling Dorong dengan Polisi
Fahri kemudian mengambil alih dua loyang tersebut dan membawanya kepada sekelompok peserta aksi yang masih berkumpul.
Melihat ada pedagang siomay yang melintas, pria berkacamata ini juga kembali menghentikannya dan mempersilakan peserta aksi untuk memesannya dengan gratis.
"Ini gorengan saya beli sama loyangnya juga ya. Trus itu juga siomay, silakan siapa yang mau buka puasa," kata Fahri.
Fahri bersyukur aksi pada hari ini bisa terkendali. Walaupun sempat ada gesekan, aksi bisa berjalan dengan lancar. Peserta aksi juga, pulang dengan diantar truk kepolisian.
Ratusan peserta aksi unjuk rasa di Cirebon Jawa Barat, membubarkan diri dengan tertib, setelah azan magrib berkumandang.
Sebelumnya, massa aksi mengadakan dialog dengan Ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati.
Saat berdialog, Affiati dan empat perwakilan anggora DPRD lainnya, menyatakan siap untuk menyampaikan aspirasi para mahasiwa ke tingkat pusat.
"Kami nanti sampaikan dan mendorong aspirasi saat ini ke tingkat pusat," ujar Affiati.
Perwakilan peserta aksi yang mengatasnamakan kelompok Cirebon Memanggil, Ganesha Arief menuturkan, pihaknya memberikan waktu hingga tiga hari, untuk bisa memproses usulan dari para mahasiswa.
Jika usulan tersebut tidak hisa terealisasikan, pihaknya berencana akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Salah satu tuntutan yang disampaikan, yaitu menurunkan harga BBM dan harga barang pokok lainnya.
" Karena akibat kenaikan harga BBM, berimbas kepada yang lainnya," kata Ganesha.
Cirebon: Aksi
unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya di Kota Cirebon Jawa Barat, berakhir bertepatan dengan kumandang azan maghrib. Momen ini dijadikan untuk berbuka puasa bersama.
Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Fahri Siregar, memborong seluruh makanan yang dijual disekitar lokasi aksi. Beberapa makanan yang diborong yaitu satu gerobak roti, empat loyang gorengan dan satu gerobak siomay.
"Silakan makan semua, jangan lupa dihitung ya," ujar Fahri kepada peserta aksi yang masih ada di lokasi, Senin, 11 April 2022.
Fahri juga memanggil Nurhayati, pedagang gorengan yang saat itu sedang keliling menjajakan jualannya. Ada dua loyang gorengan yang dijajakan saat itu, langsung di borong Kapolres.
"Satunya Rp 2.500 pak," ujar Nurhayati.
Baca: Halau Massa Menuju Istana Negara, Mahasiswa Saling Dorong dengan Polisi
Fahri kemudian mengambil alih dua loyang tersebut dan membawanya kepada sekelompok peserta aksi yang masih berkumpul.
Melihat ada pedagang siomay yang melintas, pria berkacamata ini juga kembali menghentikannya dan mempersilakan peserta aksi untuk memesannya dengan gratis.
"Ini gorengan saya beli sama loyangnya juga ya. Trus itu juga siomay, silakan siapa yang mau buka puasa," kata Fahri.
Fahri bersyukur aksi pada hari ini bisa terkendali. Walaupun sempat ada gesekan, aksi bisa berjalan dengan lancar. Peserta aksi juga, pulang dengan diantar truk kepolisian.
Ratusan peserta aksi unjuk rasa di Cirebon Jawa Barat, membubarkan diri dengan tertib, setelah azan magrib berkumandang.
Sebelumnya, massa aksi mengadakan dialog dengan Ketua DPRD Kota Cirebon, Affiati.
Saat berdialog, Affiati dan empat perwakilan anggora DPRD lainnya, menyatakan siap untuk menyampaikan aspirasi para mahasiwa ke tingkat pusat.
"Kami nanti sampaikan dan mendorong aspirasi saat ini ke tingkat pusat," ujar Affiati.
Perwakilan peserta aksi yang mengatasnamakan kelompok Cirebon Memanggil, Ganesha Arief menuturkan, pihaknya memberikan waktu hingga tiga hari, untuk bisa memproses usulan dari para mahasiswa.
Jika usulan tersebut tidak hisa terealisasikan, pihaknya berencana akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Salah satu tuntutan yang disampaikan, yaitu menurunkan harga BBM dan harga barang pokok lainnya.
" Karena akibat kenaikan harga BBM, berimbas kepada yang lainnya," kata Ganesha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)