Yogyakarta: Otoritas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta menyatakan seorang warga negara Jepang yang sempat masuk ruang isolasi sejak 3 Maret 2020, telah membaik. Terbaru pihak rumah sakit mengizinkan mahasiswa berusia 21 tahun itu pulang setelah lima hari dirawat.
"Mahasiswa tersebut meninggalkan RSUP Dr. Sardjito pada Minggu, 8 Maret 2020, pukul 12.30 WIB," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, di Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020.
Baca: RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Isolasi WN Jepang
Banu menjelaskan tim dokter telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien itu. Saat awal masuk rumah sakit, mahasiswa tersebut mengalami demam tinggi dan batuk. Berdasar pada kerawanan dan antisipasi virus korona, pihak rumah sakit kemudian menempatkannya di ruang isolasi.
Menurut Banu tim medis telah melakukan pemeriksaan, rontgen, dan pemeriksaan laboratoriun rutin. Sampel darah dan cairan tenggorokan pasien juga dikirim Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
"Setelah dilakukan perawatan selama lima hari, pada 7 Maret 2020, diinformasikan Balitbangkes bahwa pasien tersebut negatif covid-19 (virus korona). Mahasiswa tersebut dalam kondisi tak lagi panas dan stabil," jelas Banu.
Banu mengatakan mahasiswa tersebut berterima kasih telah mendapatkan penanganan dengan baik hingga demamnya sembuh. Apalagi kemudian dinyatakan negatif virus korona. Menurutnya, mahasiswa tersebut sempat cemat jika saja dirinya terpapar virus korona.
"Setelah dinyatakan negatif virus korona, mahasiswa ini bersyukur dan berterima kasih. Selanjutnya, bersama salah satu gurunya, dia bertolak kembali ke Jepang hari ini," ungkap Banu.
Yogyakarta: Otoritas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta menyatakan seorang warga negara Jepang yang sempat masuk ruang isolasi sejak 3 Maret 2020, telah membaik. Terbaru pihak rumah sakit mengizinkan mahasiswa berusia 21 tahun itu pulang setelah lima hari dirawat.
"Mahasiswa tersebut meninggalkan RSUP Dr. Sardjito pada Minggu, 8 Maret 2020, pukul 12.30 WIB," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, di Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020.
Baca:
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Isolasi WN Jepang
Banu menjelaskan tim dokter telah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien itu. Saat awal masuk rumah sakit, mahasiswa tersebut mengalami demam tinggi dan batuk. Berdasar pada kerawanan dan antisipasi virus korona, pihak rumah sakit kemudian menempatkannya di ruang isolasi.
Menurut Banu tim medis telah melakukan pemeriksaan, rontgen, dan pemeriksaan laboratoriun rutin. Sampel darah dan cairan tenggorokan pasien juga dikirim Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
"Setelah dilakukan perawatan selama lima hari, pada 7 Maret 2020, diinformasikan Balitbangkes bahwa pasien tersebut negatif covid-19 (virus korona). Mahasiswa tersebut dalam kondisi tak lagi panas dan stabil," jelas Banu.
Banu mengatakan mahasiswa tersebut berterima kasih telah mendapatkan penanganan dengan baik hingga demamnya sembuh. Apalagi kemudian dinyatakan negatif virus korona. Menurutnya, mahasiswa tersebut sempat cemat jika saja dirinya terpapar virus korona.
"Setelah dinyatakan negatif virus korona, mahasiswa ini bersyukur dan berterima kasih. Selanjutnya, bersama salah satu gurunya, dia bertolak kembali ke Jepang hari ini," ungkap Banu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)