"Pada tahun ini hingga bulan September, kami merawat 376 pasien gagal ginjal," kata Direktur Utama RSD Gunung Jati Katibi di Cirebon, Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurutnya, RSD Gunung Jati merupakan salah satu rumah sakit rujukan dalam penanganan gagal ginjal, sehingga pasien yang dirawat itu bukan hanya dari Kota Cirebon saja, namun berbagai daerah tetangga.
Katibi mengatakan, dari 376 pasien gagal ginjal yang dirawat selama kurun waktu Januari hingga September 2022 itu terdiri dari 224 orang pasien rawat jalan, 143 rawat inap, dan 15 orang meninggal dunia.
Sedangkan pada tahun 2021, RSD Gunung Jati merawat sebanyak 336 pasien gagal ginjal, 224 rawan jalan, 97 rawat inap dan 15 orang meninggal dunia.
Sediaan Obat Sirop di Tangsel Diganti Puyer |
"Kami ini memang menjadi salah satu rumah sakit rujukan gangguan ginjal (sehingga banyak pasien yang ditangani bukan hanya dari Kota Cirebon)," ujarnya.
Sementara itu, Dokter spesialis penyakit dalam RSD Gunung Jati Wizhar Syamsuri mengatakan, pasien gagal ginjal yang ditangani bukan hanya dari orang dewasa saja, namun juga kalangan anak-anak.
Akan tetapi saat ditanya terkait penyebab dari sirup, lanjut Wizhar, belum dapat di diagnosa sampai itu, karena memang belum ada penelitian lebih lanjut.
"Yang gagal ginjal akut pasien infeksi berat, dehidrasi, dan sumbatan batu. Sedangkan yang karena obat langsung itu jarang. Kalau pun ada karena obat-obatan penghilang nyeri," katanya.
Ia memastikan belum menangani gagal ginjal akut yang dialami anak-anak, meskipun saat ini ada pasien yang suspek gagal ginjal akut itu dikarenakan operasi besar.
"Belum ada kasus kepada anak, gangguan akut itu karena setelah melakukan operasi besar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id