Bener Meriah: Kebakaran lahan melanda Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Api melahap 5 hektare lahan kosong di dekat pemukiman penduduk.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, mengatakan kebakaran lahan terjadi pada hari Selasa, 23 Juli 2024, pukul 15.30 WIB.
"Ada sekitar 5 hektare lahan terbakar di Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah," kata Fadmi dalam keterangan pers, Rabu, 24 Juli 2024.
Pihaknya menerangakan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Petugas Damkar BPBD Kabupaten Bener Meriah mengerahkan 2 unit armada, yaitu Hyundai Fuso dan Ayaxx, untuk memadamkan api.
"Upaya pemadaman api dan pendinginan berhasil dilakukan. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa, korban terdampak, maupun pengungsi akibat kejadian ini," jelasnya.
Monitoring di 23 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Aceh terus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan. Fadmi menghimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan, karena dapat membahayakan keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
"Masyarakat harus lebih sadar akan bahaya membakar lahan. Kebakaran lahan dapat menyebabkan kabut asap, kerusakan ekosistem, dan kerugian materi," ungkapnya.
Bener Meriah:
Kebakaran lahan melanda Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Api melahap 5 hektare lahan kosong di dekat pemukiman penduduk.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Fadmi Ridwan, mengatakan kebakaran lahan terjadi pada hari Selasa, 23 Juli 2024, pukul 15.30 WIB.
"Ada sekitar 5 hektare lahan terbakar di Desa Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah," kata Fadmi dalam keterangan pers, Rabu, 24 Juli 2024.
Pihaknya menerangakan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Petugas Damkar BPBD Kabupaten Bener Meriah mengerahkan 2 unit armada, yaitu Hyundai Fuso dan Ayaxx, untuk memadamkan api.
"Upaya pemadaman api dan pendinginan berhasil dilakukan. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa, korban terdampak, maupun pengungsi akibat kejadian ini," jelasnya.
Monitoring di 23 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Aceh terus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan. Fadmi menghimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan, karena dapat membahayakan keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
"Masyarakat harus lebih sadar akan bahaya membakar lahan. Kebakaran lahan dapat menyebabkan kabut asap, kerusakan ekosistem, dan kerugian materi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)