Gunungkidul: Jemaah Masjid Aolia Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menggelar salat tarawih malam ini. Jemaah Masjid Aolia meyakini awal puasa Ramadan 1445 H jatuh pada Kamis, 7 Maret 2024.
Jemaah Masjid Aolia mulai menggelar salat tarawih berpusat di Kapanewon Panggang. Sebanyak seratusan jemaah menggelar salat tarawih di dua lokasi, yakni di kediaman pimpinan jemaah Masjid Aolia dan di Masjid Aolia di lokasi tersebut.
Pimpinan jemaah Aolia Gunungkidul, Kiai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo mengatakan. awal puasa jemaah Masjid Aolia pada kamis besok merupakan keyakinan berdasarkan petunjuk secara spiritual yang diterimanya.
"Saya tadi malam selesai Syakban, lalu saya 'telepon' ke Allah SWT. Ya Allah ini sudah malam 30 (Syakban) lalu besok malam sudah Ramadan apa belum, Allah jawab sudah. Jadi ini masalah keyakinan," ucap Kiai Ibnu Hajar Sholeh Pranolo.
Meski berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah, ia menganggap hal tersebut tidak perlu diperdebatkan dan berharap saling menghormati akan keyakinan masing-masing.
"Pemerintah mau tanggal 12 (Maret 2024) monggo, Muhammadiyah mau tanggal 11 (Maret 2024) monggo. Ini urusannya dengan Allah SWt, bukan pemerintah," terang dia.
Diketahui, jemaah Masjid Aolia dalam beberapa tahun terakhir juga merayakan Idulfitri lebih dahulu dibandingkan yang telah ditetapkan pemerintah maupun ormas islam Muhammadiyah.
Gunungkidul: Jemaah Masjid Aolia Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menggelar
salat tarawih malam ini. Jemaah Masjid Aolia meyakini awal puasa Ramadan 1445 H jatuh pada Kamis, 7 Maret 2024.
Jemaah Masjid Aolia mulai menggelar salat tarawih berpusat di Kapanewon Panggang. Sebanyak seratusan jemaah menggelar salat tarawih di dua lokasi, yakni di kediaman pimpinan jemaah Masjid Aolia dan di Masjid Aolia di lokasi tersebut.
Pimpinan jemaah Aolia Gunungkidul, Kiai Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo mengatakan. awal puasa jemaah Masjid Aolia pada kamis besok merupakan keyakinan berdasarkan petunjuk secara spiritual yang diterimanya.
"Saya tadi malam selesai Syakban, lalu saya 'telepon' ke Allah SWT. Ya Allah ini sudah malam 30 (Syakban) lalu besok malam sudah Ramadan apa belum, Allah jawab sudah. Jadi ini masalah keyakinan," ucap Kiai Ibnu Hajar Sholeh Pranolo.
Meski berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah, ia menganggap hal tersebut tidak perlu diperdebatkan dan berharap saling menghormati akan keyakinan masing-masing.
"Pemerintah mau tanggal 12 (Maret 2024) monggo, Muhammadiyah mau tanggal 11 (Maret 2024) monggo. Ini urusannya dengan Allah SWt, bukan pemerintah," terang dia.
Diketahui,
jemaah Masjid Aolia dalam beberapa tahun terakhir juga merayakan Idulfitri lebih dahulu dibandingkan yang telah ditetapkan pemerintah maupun ormas islam Muhammadiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
