Bantul: Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menyelidikan kasus ledakan petasan yang terjadi di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak. Aparat menyebut salah satu korban sekaligus pembuat petasan, Slamet, berpotensi jadi tersangka.
Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan kepastian hal itu masih dalam pendalami. Ia mengatakan proses akan berlanjut apabila kondisi korban sudah lebih baik.
"Keempat korban masih penanganan medis karena satu dari keempat korban mengalami luka serius yaitu hapak Slamet/ ketua RT," kata Jeffry saat dihubungi, Selasa, 12 Maret 2024.
Ia mengatakan Slamet, 34, yang kini dirawat di RSUD Panembahan Senopati mengalami luka bakar muka, luka bakar tangan kanan dan kiri. Selain itu ia juga disebut luka bakar pada kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur.
Selain itu korban inisial FA, 15, alami luka bakar mata sebelah kanan, luka bakar kaki sebelah kanan dan kiri serta luka bakar tangan kanan dan kiri. FA kini dirawat di RS Universitas Islam Indonesia (UII) Kecamatan Pandak.
Korban atas nama Syahroni, 36, mengalami luka bakar di muka, luka bakar tangan kanan dan luka bakar kaki kanan. Syahroni dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Korban inisial AW, dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan luka bakar di muka, luka bakar leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri.
Ia mengatakan aparat masih mengutamakan keselamatan para korban. Meskipun, kata dia, proses identifikasi dan investigasi masih berlangsung. Di sisi lain, pihaknya juga masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Tim Gegana Polda DIY.
"Adanya unsur pidana kami juga perlu adanya gelar perkara. Belum banyak keterangan yang didapat dari korban, kondisi korban jug masih dalam penanganan medis," ujarnya.
Bantul: Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menyelidikan kasus ledakan
petasan yang terjadi di Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak. Aparat menyebut salah satu korban sekaligus pembuat petasan, Slamet, berpotensi jadi tersangka.
Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mengatakan kepastian hal itu masih dalam pendalami. Ia mengatakan proses akan berlanjut apabila kondisi korban sudah lebih baik.
"Keempat korban masih penanganan medis karena satu dari keempat korban mengalami luka serius yaitu hapak Slamet/ ketua RT," kata Jeffry saat dihubungi, Selasa, 12 Maret 2024.
Ia mengatakan Slamet, 34, yang kini dirawat di RSUD Panembahan Senopati mengalami luka bakar muka, luka bakar tangan kanan dan kiri. Selain itu ia juga disebut luka bakar pada kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur.
Selain itu korban inisial FA, 15, alami luka bakar mata sebelah kanan, luka bakar kaki sebelah kanan dan kiri serta luka bakar tangan kanan dan kiri. FA kini dirawat di RS Universitas Islam Indonesia (UII) Kecamatan Pandak.
Korban atas nama Syahroni, 36, mengalami luka bakar di muka, luka bakar tangan kanan dan luka bakar kaki kanan. Syahroni dirawat di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Korban inisial AW, dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan luka bakar di muka, luka bakar leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri.
Ia mengatakan aparat masih mengutamakan keselamatan para korban. Meskipun, kata dia, proses identifikasi dan investigasi masih berlangsung. Di sisi lain, pihaknya juga masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan Tim Gegana Polda DIY.
"Adanya unsur pidana kami juga perlu adanya gelar perkara. Belum banyak keterangan yang didapat dari korban, kondisi korban jug masih dalam penanganan medis," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)