Luncuran awan panas Gunung Merapi. Dokumentasi BPPTKG.
Luncuran awan panas Gunung Merapi. Dokumentasi BPPTKG.

Aktivitas Merapi Meningkat, Pemda Diminta Siaga Prasarana Evakuasi Warga

Ahmad Mustaqim • 09 Desember 2023 23:33
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi warga di area sekitar Gunung Merapi. Khususnya Pemerintah Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta); Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten (Jawa Tengah). 
 
"BPPTKG merekomendasikan agar melakukan upaya–upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini seperti peningkatan kapasitas masyarakat dan penyiapan sarana prasarana evakuasi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Desember 2023. 
 
Rekomendasi BPPTKG ini menyusul peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa serangkaian muntahan awan panas. BPPTKG dalam laporannya menyebut terjadi awan panas guguran pada 8 dan 9 Desember 2023. 

Serangkaian awan panas ini terjadi sebanyak 8 kali terjadi pada 8 Desember. Titik awan panas guguran meluncur di arah barat daya dan tenggara. 
 
Baca: Kabupaten Boyolali dan Magelang Diguyur Hujan Abu Vulkanik Merapi

"Berdasarkan hasil validasi dengan data drone pada 9 Desember 2023, jarak luncur APG (awan panas guguran) mencapai 3.800 meter ke arah Sungai Bebeng-Krasak," ujarnya. 
 
Luncuran awan panas tersebut juga mengakibatkan hujan abu vulkanik di kawasan Kabupaten Magelang dan Boyolali, Jawa Tengah. Desa-desa terdampak hujan abu vulkanik yakni Klakah, Tlogolele, Selo, dan Jrakah, Kabupaten Boyolali. Sedangkan di Kabupaten Magelang dilaporkan terjadi di Desa Dukun, Mangunsuko, Krinjing, Sengi, Paten, Sewukan, Banyudono, Sumber, Krongowanan, dan Gantang.
 
"Hujan juga terjadi di kawasan puncak Gunung Merapi. Pada pukul 15.21 WIB masyarakat melaporkan terjadi lahar  di Sungai Gendol," ujarnya. 
 
Ia menambahkan berdasarkan analisis foto udara volume kubah barat daya terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik. Ia menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. 
 
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau
radius 3 km dari puncak. 
 
"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya APG di dalam potensi daerah bahaya," jelasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan