Yogyakarta: Kasus positif covid-19 klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Daerah Istimewa Yogyakarta menyebar di beberapa kabupaten. Temuan kasus ini karena orang tua siswa tidak jujur memaksakan anaknya masuk sekolah meski tengah positif covid-19.
Salah satu siswa yang positif covid-19 tetap berangkat bersekolah di SD Bantul Timur. Bahkan, orang tua siswa yang juga positif covid-19 turut mengantar ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
"Ya jangan (berbohong) seharusnya. Gak boleh kayak gitu," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dihubungi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Baca: PPKM Level 2, Objek Wisata di Klaten Dibuka Terbatas
Ketidakjujuran orang tua siswa ini berdampak luas mengakibatkan klaster sekolah. "Kalau dibolehkan (mengikuti PTM) akan jadi masalah bagi banyak anak orang lain," ujar Kadarmanta.
Menurut dia, perlu adanya ketegasan berkaca dari sejumlah kasus itu. Orang tua yang sengaja dan tidak jujur perlu diberikan sanksi.
"Kalau ada yang sengaja itu saya kira perlu diberi sanksi. Monggo (silakan) kepala daerah masing-masing bentuknya (mau seperti apa), silakan," ungkapnya.
PTM di SD Bantul Timur dihentikan sementara hingga sepekan. PTM akan kembali digelar pekan depan setelah memastikan hasil tracing tak ada kasus covid-19.
Yogyakarta: Kasus positif covid-19 klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Daerah Istimewa Yogyakarta menyebar di beberapa kabupaten. Temuan kasus ini karena orang tua siswa tidak jujur memaksakan anaknya masuk sekolah meski tengah positif covid-19.
Salah satu siswa yang positif covid-19 tetap berangkat bersekolah di SD Bantul Timur. Bahkan, orang tua siswa yang juga positif covid-19 turut mengantar ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
"Ya jangan (berbohong) seharusnya. Gak boleh kayak gitu," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dihubungi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Baca: PPKM Level 2, Objek Wisata di Klaten Dibuka Terbatas
Ketidakjujuran orang tua siswa ini berdampak luas mengakibatkan klaster sekolah. "Kalau dibolehkan (mengikuti PTM) akan jadi masalah bagi banyak anak orang lain," ujar Kadarmanta.
Menurut dia, perlu adanya ketegasan berkaca dari sejumlah kasus itu. Orang tua yang sengaja dan tidak jujur perlu diberikan sanksi.
"Kalau ada yang sengaja itu saya kira perlu diberi sanksi. Monggo (silakan) kepala daerah masing-masing bentuknya (mau seperti apa), silakan," ungkapnya.
PTM di SD Bantul Timur dihentikan sementara hingga sepekan. PTM akan kembali digelar pekan depan setelah memastikan hasil tracing tak ada kasus covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)