Bogor: Bupati Bogor Ade Yasin memantau dua rumah sakit (RS) swasta terkait penanganan covid-19. Yakni RS Bina Husada dan RS Sentra Medika Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kami ingin memastikan bagaimana RS yang menangani covid-19 di Kabupaten Bogor, apakah pelayanan covid-19 sudah berjalan dengan lancar atau belum," kata Ade Yasin kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Juli 2021.
Ia menambahkan, pihaknya mengecek pendataan beberapa hal. Mulai dari ketersediaan tempat tidur untuk pasien covid-19, tenaga kesehatan, ketersediaan obat covid-19, dan persediaan tabung oksigen. Termasuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 dan pemulasaran jenazah.
"Hasil dari pengecekan yang kami lakukan, kedua RS ini sudah mematuhi aturan Kementerian Kesehatan," simpul Ade.
Menurut Ade, angka penularan covid-19 di Kabupaten Bogor sangat tinggi. Sehingga, diperlukan kerja sama dan sinergitas semua pihak, baik itu RS Umum Daerah (RSUD) maupun RS swasta.
"Karena memang kondisi saat ini sangatlah darurat," ucap dia.
Baca: PPKM Darurat, Gibran Pastikan Layanan Publik Tetap Jalan
Direktur RS Bina Husada, Dina Hanum, mengatakan RS tersebut telah menggunakan 125 tempat tidur (bed) untuk pasien covid-19. Rinciannya, 85 bed untuk pasien rawat inap covid-19, 9 bed ICU, dan 40 bed IGD.
"Memang dari Januari sampai Juli ini mengalami kenaikan yang signifikan terkait penggunaan bed untuk covid-19. Kami upayakan semaksimal mungkin untuk kapasitas penanganan covid-19 di RS ini," terang Dina.
Bogor: Bupati Bogor Ade Yasin memantau dua rumah sakit (RS) swasta terkait penanganan
covid-19. Yakni RS Bina Husada dan RS Sentra Medika Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kami ingin memastikan bagaimana RS yang menangani covid-19 di Kabupaten Bogor, apakah pelayanan covid-19 sudah berjalan dengan lancar atau belum," kata Ade Yasin kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Juli 2021.
Ia menambahkan, pihaknya mengecek pendataan beberapa hal. Mulai dari ketersediaan tempat tidur untuk pasien covid-19, tenaga kesehatan, ketersediaan obat covid-19, dan persediaan tabung oksigen. Termasuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 dan pemulasaran jenazah.
"Hasil dari pengecekan yang kami lakukan, kedua RS ini sudah mematuhi aturan Kementerian Kesehatan," simpul Ade.
Menurut Ade, angka penularan covid-19 di Kabupaten Bogor sangat tinggi. Sehingga, diperlukan kerja sama dan sinergitas semua pihak, baik itu RS Umum Daerah (RSUD) maupun RS swasta.
"Karena memang kondisi saat ini sangatlah darurat," ucap dia.
Baca:
PPKM Darurat, Gibran Pastikan Layanan Publik Tetap Jalan
Direktur RS Bina Husada, Dina Hanum, mengatakan RS tersebut telah menggunakan 125 tempat tidur (bed) untuk pasien covid-19. Rinciannya, 85 bed untuk pasien rawat inap covid-19, 9 bed ICU, dan 40 bed IGD.
"Memang dari Januari sampai Juli ini mengalami kenaikan yang signifikan terkait penggunaan bed untuk covid-19. Kami upayakan semaksimal mungkin untuk kapasitas penanganan covid-19 di RS ini," terang Dina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)