Kudus: Sebanyak 4.000 vaksin jenis Astrazeneca di Kudus, Jawa Tengah, kedaluwarsa per 29 Oktober 2021. Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad untuk menggenjot vaksinasi hingga 19 ribu dosis per harinya.
"Kalau kita dapat stok vaksin yang banyak, kurang lebih 19 ribu dosis, kita suntikkan per hari satu kabupaten," ujar Ganjar saat diwawancarai jurnalis Primetime News Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Ganjar mengaku kejadian vaksin kedaluwarsa ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya kurangnya peralatan medis di Jawa Tengah.
Baca: Antisipasi Kedaluwarsa, Stok Vaksin di Jepara Maksimal Tersimpan Sepekan
"Waktu (vaksin) Pfizer pertama diberikan itu suntiknya kurang. Johnson and Johnson itu juga kita punya masalah di Wonogiri. Mereka tidak sanggup atas peralatan, itu langsung kita tarik," kata Ganjar. (Mentari Puspadini)
Kudus: Sebanyak 4.000 vaksin jenis Astrazeneca di Kudus, Jawa Tengah,
kedaluwarsa per 29 Oktober 2021. Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad untuk menggenjot vaksinasi hingga 19 ribu dosis per harinya.
"Kalau kita dapat stok vaksin yang banyak, kurang lebih 19 ribu dosis, kita suntikkan per hari satu kabupaten," ujar Ganjar saat diwawancarai jurnalis Primetime News
Metro TV, Selasa, 16 November 2021.
Ganjar mengaku kejadian vaksin kedaluwarsa ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya kurangnya peralatan medis di Jawa Tengah.
Baca:
Antisipasi Kedaluwarsa, Stok Vaksin di Jepara Maksimal Tersimpan Sepekan
"Waktu (vaksin) Pfizer pertama diberikan itu suntiknya kurang. Johnson and Johnson itu juga kita punya masalah di Wonogiri. Mereka tidak sanggup atas peralatan, itu langsung kita tarik," kata Ganjar.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)