Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara sejauh ini belum menemukan vaksin covid-19 kedaluwarsa. Vaksin yang diterima dari pemerintah provinsi langsung didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi.
Vaksin disimpan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi paling lama sepekan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mundrikatun, mengatakan vaksin yang diterima dari provinsi harinya langsung didistribusikan.
“Tidak ada vaksin kedalwuarsa, kami ini ngorong (haus), ada alokasi berapa dari provinsi langsung didistribusikan. Misal hari ini kami menerima, langsung kami bagi sesuai kebutuhan masing-masing Puskesmas, besoknya langsung diambil,” ujar Mundrikatun, Selasa, 16 November 2021.
Vaksin yang sudah diterima Puskemas, selanjutnya langsung disuntikan kepada masyarakat. Stok vaksin yang ada di Puskesmas rata-rata hanya cukup maksimal tujuh hari.
“Di Puskesmas pun langsung habis tidak sampai seminggu. Jadi tidak ada vaksin kedaluwarsa,” kata Mundrikatun.
Baca: Pemkab Bekasi Pastikan Belum Ada Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan saat ini upaya pemerintah daerah menggenjot vaksinasi menyasar hingga komunitas terkecil. Selain di balai desa, vaksinasi kini menyasar hingga musala di desa-desa.
“Kapan warga siap, kami akan kirim tim untuk vaksinasi sampai ke musala-musala,” ujar Dian.
Saat ini capaian vaksinasi covid-19 dosis pertama sudah mencapai 50 persen lebih dari total sasaran vaksinasi sebanyak 992.450 jiwa. Capaian vaksinasi yang masih rendah ada pada golongan masyarakat lanjut usia.
“Vaksinasi terus kami dorong untuk dipercepat cakupannya, sebab untuk mencapai kekebalan komunal minimal 70 persen warga yang sudah divaksin. Khusus untuk para lansia, ini yang sedikit lambat capaiannya karena berbagai sebab. Entah karena tidak ada yang mengantar atau takut karena belum paham tentang kebenaran vaksin ini,” kata Dian.
Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara sejauh ini belum menemukan vaksin covid-19 kedaluwarsa.
Vaksin yang diterima dari pemerintah provinsi langsung didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi.
Vaksin disimpan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Instalasi Farmasi paling lama sepekan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mundrikatun, mengatakan vaksin yang diterima dari provinsi harinya langsung didistribusikan.
“Tidak ada vaksin kedalwuarsa, kami ini ngorong (haus), ada alokasi berapa dari provinsi langsung didistribusikan. Misal hari ini kami menerima, langsung kami bagi sesuai kebutuhan masing-masing Puskesmas, besoknya langsung diambil,” ujar Mundrikatun, Selasa, 16 November 2021.
Vaksin yang sudah diterima Puskemas, selanjutnya langsung disuntikan kepada masyarakat. Stok vaksin yang ada di Puskesmas rata-rata hanya cukup maksimal tujuh hari.
“Di Puskesmas pun langsung habis tidak sampai seminggu. Jadi tidak ada vaksin kedaluwarsa,” kata Mundrikatun.
Baca: Pemkab Bekasi Pastikan Belum Ada Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan saat ini upaya pemerintah daerah menggenjot vaksinasi menyasar hingga komunitas terkecil. Selain di balai desa, vaksinasi kini menyasar hingga musala di desa-desa.
“Kapan warga siap, kami akan kirim tim untuk vaksinasi sampai ke musala-musala,” ujar Dian.
Saat ini capaian vaksinasi covid-19 dosis pertama sudah mencapai 50 persen lebih dari total sasaran vaksinasi sebanyak 992.450 jiwa. Capaian vaksinasi yang masih rendah ada pada golongan masyarakat lanjut usia.
“Vaksinasi terus kami dorong untuk dipercepat cakupannya, sebab untuk mencapai kekebalan komunal minimal 70 persen warga yang sudah divaksin. Khusus untuk para lansia, ini yang sedikit lambat capaiannya karena berbagai sebab. Entah karena tidak ada yang mengantar atau takut karena belum paham tentang kebenaran vaksin ini,” kata Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)