Tradisi mengarak hewan kurban pada perayaan Hari Raya Iduladha 1444 H di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 29 Juni 2023/Dok. Kampung Temenggungan.
Tradisi mengarak hewan kurban pada perayaan Hari Raya Iduladha 1444 H di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 29 Juni 2023/Dok. Kampung Temenggungan.

Tradisi Unik Warga Kampung Temenggungan Malang Arak Hewan Kurban Sebelum Disembelih

Daviq Umar Al Faruq • 29 Juni 2023 11:52
Malang: Ada yang unik pada perayaan Hari Raya Iduladha 1444 H di Kampung Temenggungan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 29 Juni 2023. Di kampung ini, masyarakat setempat memiliki tradisi mengarak hewan kurban sebelum disembelih.
 
Sejarah tradisi mengarak kambing di Kampung Temenggungan ini diawali oleh ulama setempat sejak 1970 silam. Hewan kurban sengaja diarak karena dipercaya darah kambing bisa lebih segar saat disembelih.
 
Kambing yang diarak rerata berukuran besar berjenis kambing etawa. Seiring berjalannya waktu, tradisi ini membangkitkan gairah warga Temenggungan dan tradisi ini menjadi momen yang paling ditunggu oleh warga Malang, mulai anak-anak, muda dewasa dan orang tua.

"Tradisi arak-arakan sudah sejak zaman nenek moyang kita mulai tahun 1970 an. Kita teruskan tradisi ini karena ada manfaat yang baik jadi yang berkurban dapat syafaat sedangkan kambingnya usai di arak darahnya lebih segar saat disembelih," kata Ketua Panitia Idul Kurban Kampung Temenggungan, Zulfikar Alamsyah, Kamis, 29 Juni 2023. 
 
Baca: Petugas Temukan Cacing Hati Pada Belasan Hewan Kurban di Bantul

Tradisi mengarak kambing ini menyebar begitu luas di Malang. Kini tidak hanya di Temenggungan. Kampung-kampung lain turut mengikuti tradisi ini. Mulai dari Kampung Gatot Subroto, Kampung Jodipan Kulon, hingga Kampung Kidul Pasar Kota Malang. 
 
"Allhamdulilah tradisi ini diikuti oleh warga kampung lainnya warga kampung sekitar. Disini ada 61 ekor kambing dan 4 sapi," ujar Zulfikar. 
 
Untuk membuatnya menarik, warga Temenggungan mengemas tradisi arak-arakan ini semacam festival. Sejumlah atribut mereka siapkan. Mulai kaus, spanduk besar, bendera, flare atau suar hingga petasan. Tradisi ini pun menjadi even yang paling ditunggu warga di Kota Malang.
 
"Kami meneruskan tradisi ini dengan sejumlah variasi agar lebih menarik," tutur Zulfikar. 
 
Sementara itu salah satu warga yang antusias melihat tradisi arak-arakan kambing ini adalah Benni. Pria asal Banyuwangi yang kini tinggal di daerah Sulfat, Kota Malang ini mengaku takjub dengan tradisi ini. Katanya, tradisi ini hanya ada di Kota Malang.
 
"Sangat ramai sekali dan unik. Jadi selepas salat Idul Adha di Masjid Agung Jami'. Saya sempatkan kesini untuk melihat tradisi arak-arakan kambing di Temenggungan, Kota Malang," kata Benni.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan