Ilustrasi. Pemotongan kurban di bagian jeroan. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Ilustrasi. Pemotongan kurban di bagian jeroan. Medcom.id/Ahmad Mustaqim

Petugas Temukan Cacing Hati Pada Belasan Hewan Kurban di Bantul

Ahmad Mustaqim • 29 Juni 2023 10:33
Bantul: Belasan hewan kurban di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditemukan cacing hati. Temuan itu hasil pengawasan pada Rabu, 28 Juni 2023. 
 
"Ada 14 ekor sapi yang kami temukan cacing hati dari pengawasan kemarin," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul Joko Waluyo dihubungi, Kamis, 29 Juni 2023. 
 
Joko menjelaskan ada 415 titik pemotongan hewan kurban yang diawasi kemarin. Ia mengatakan pengawasan akan berlanjut hari ini karena ada lebih banyak titik. 

"Kemarin baru seperempatnya. Biasanya di Bantul ada sekitar 2 ribu titik (pemotongan hewan kurban). Hari ini ada lebih banyak lokasi," ujarnya. 
 
Ia mengatakan caci hati dominan ditemukan pada kurban sapi. Ia menyatakan hal ini disebabkan pada pakan ternak yang belum bersih dari kerang sawah namun sudah keburu diberikan ke ternak. 
 
Baca: Presiden Jokowi Berikan Seekor Sapi Kurban untuk Umat Muslim di NTT

Meski demikian, kata dia, temuan cacing hati tak begitu krusial karena bukan kategori zoonosis yang membahayakan. Ia mengatakan daging kurban masih bisa dikonsumsi. 
 
"Cara membersihkannya, bagian yang ada cacing hati nanti yang rusak berat dibuang. Yang lain bisa dimasak untuk dikonsumsi," kata dia.
 
Sekitar 200 petugas pemerintah dan mahasiswa Kedokteran Hewan UGM melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban. Di sisi lain, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mencuci jeroan di sungai atau kolam. Menurut dia, bagian tersebut akan lebih baik dicuci di air mengalir agar tidak mencemari sungai atau kolam. 
 
"Kami juga ingatkan masyarakat membuat lubang untuk menyembelih dan mengubur sisa-sisa pemotongan yang tidak dikonsumsi," ujarnya. 
 
Selain itu, pihaknya juga mengimbau panitia kurban mengemas daging tidak dengan plastik, melainkan dengan besek, sarangan, atau daun. Saat membungkus, lanjutnya, agar memisahkan jeroan dengan daging. Hal ini untuk mencegah risiko penyebaran kotoran atau bakteri dari jeroan ke daging. 
 
"Sementara, hasil pengawasan di lapangan tak ditemukan hewan kurban dengan PMK maupun LSD," ucapnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan