ilustrasi Medcom.id
ilustrasi Medcom.id

Vaksin LSD Belum Menjangkau Kabupaten Gunungkidul

Ahmad Mustaqim • 23 Mei 2023 16:33
Gunungkidul: Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) sama sekali belum menjangkau ternak di wilayah tersebut. Hal tersebut urung terlaksana meskipun ribuan kasus LSD telah diderita ternak daerah setempat.
 
"Vaksinasi LSD belum semua," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, saat dihubungi, Selasa, 23 Mei 2023.
 
Baca: PMK dan Penyakit Kulit Berbentol Masih menjangkiti Ternak di Gunungkidul

Dia menjelaskan total ada sekitar 1.500 ternak di Gunungkidul yang terjangkiti LSD. Ironisnya vaksinasi LSD yang sudah dimulai pemerintah pusat tahun lalu belum ada yang menjangkau wilayah Gunungkidul.
 
Wibawanti mengatakan sudah mengajukan 100 dosis vaksin LSD ke Pemerintah DIY. Namun belum ada sama sekali yang dikirimkan. Padahal, Kabupaten Sleman sudah menerima vaksin LSD total lebih dari 3 ribu dosis.

"Kenapa kami hanya mengajukan sedikit, 100 dosis, karena kami menyelesaikan PMK (penyakit mulut dan kuku)," jelasnya.
 
Ia mengatakan total populasi ternak di Kabupaten Gunungkidul sekitar 149 ribu ekor. Menurut dia vaksinasi PMK baru mencari 30 persen dari jumlah itu. Ia mengatakan masih dilakukan pengejaran vaksinasi 70 persen tersebut.
 
Di sisi lain Wibawanti menyatakan ternak yang masih terkena PMK maupun LSD fokus dilakukan pengobatan. Meskipun, ia menyadari vaksinasi sangat penting karena meningkatkan daya tahan hewan tersebut.
 
"Vaksinasi membuat daya tahan tubuh ternak lebih baik. Tapi, bagaimana vitamin, asupan gizi ternak itu juga kami nilai penting diberikan saat ini," ungkapnya.
 
Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga dibantu Australia-Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dalam penanganan penyakit hewan atau zoonosis. Meskipun, fokus penanganan itu fokus agar penyakit tidak menular ke manusia.
 
Wibawanti mengatakan kerja sama dengan organisasi non pemerintah dari luar negeri itu sudah dilakukan pertemuan dan sejumlah diskusi. Salah satunya membentuk program 'One Health'.
 
"Sebenarnya tembakanya ke manusia. Melindungi manusia dari pengaruh (penyakit) hewan. Walaupun LSD (dan) PMK ramai minta tlg, bagaimana kami fokus merencanakan tindakan ke depan," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan