Yogyakarta: Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memicu aktivitas warga membakar sampah.
Seorang warga Kota Yogyakarta, Rifky, mengatakan tetangganya kini rutin membakar sampah saat malam hari.
"Kayaknya karena (TPA) Piyungan ditutup. Bakar-bakar sampah ada yang di belakang rumah biasanya," kata Rifky, Jumat, 4 Agustus 2023.
Ia mengatakan pernah menemui warga yang membakar sampah di tepi jalan. Menurut dia, membakar sampah di tepi jalan dilakukan saat situasi jalanan sepi sehingga tidak terlihat banyak orang.
"Paling (membakar sampah) karena bingung mau dibuang ke mana," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Rudi Firdaus, mengatakan ada 8 peristiwa kebakaran dalam sebulan terakhir. Menurut dia, sebagian kasus kebakaran dipicu aktivitas pembakaran sampah warga.
"Kemarau memang bisa jadi penyebab kebakaran. Tapi memang sebagian karena pembakaran sampah," kata Rudi.
Ia mengatakan tindakan membakar sampah tak dibolehkan di Kota Yogyakarta. Menurutnya, risiko membakar sampah bisa merembet ke benda mudah terbakar dan api bisa membesar hingga menimbulkan kerugian.
"Angin saat musim kemarau ini lebih besar. Kami intens koordinasi sekarang. Bila terpaksa membakar, jangan sampai ditinggal bila api masih menyala," jelasnya.
Yogyakarta: Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
memicu aktivitas warga membakar sampah.
Seorang warga Kota Yogyakarta, Rifky, mengatakan tetangganya kini rutin membakar sampah saat malam hari.
"Kayaknya karena (TPA) Piyungan ditutup. Bakar-bakar sampah ada yang di belakang rumah biasanya," kata Rifky, Jumat, 4 Agustus 2023.
Ia mengatakan pernah menemui warga yang membakar sampah di tepi jalan. Menurut dia, membakar sampah di tepi jalan dilakukan saat situasi jalanan sepi sehingga tidak terlihat banyak orang.
"Paling (membakar sampah) karena
bingung mau dibuang ke mana," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasional Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta, Rudi Firdaus, mengatakan ada 8 peristiwa kebakaran dalam sebulan terakhir. Menurut dia, sebagian kasus kebakaran dipicu aktivitas pembakaran sampah warga.
"Kemarau memang bisa jadi penyebab kebakaran. Tapi memang sebagian karena pembakaran sampah," kata Rudi.
Ia mengatakan
tindakan membakar sampah tak dibolehkan di Kota Yogyakarta. Menurutnya, risiko membakar sampah bisa merembet ke benda mudah terbakar dan api bisa membesar hingga menimbulkan kerugian.
"Angin saat musim kemarau ini lebih besar. Kami intens koordinasi sekarang. Bila terpaksa membakar, jangan sampai ditinggal bila api masih menyala," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)